Bisnis.com, JAKARTA - Situasi virus corona di Eropa terus memburuk.
Otoritas Prancis memperingatkan bahwa warga Paris harus mulai menjalankan kewaspadaan secara maksimum, sedangkan Spanyol mulai memperluas pembatasan drastis di seluruh bagian ibu kotanya, Madrid.
Otoritas Prancis mengatakan mereka dapat menempatkan Paris dalam posisi waspada dan mengharuskan semua bar ditutup karena lonjakan kasus.
"Kami berada dalam fase di mana situasinya memburuk," ujar Menteri Kesehatan Olivier Veran seperti dilansir dari straitstimes.com.
Sementara itu Spanyol, yang memerangi gelombang kedua virus, juga memperpanjang pembatasan drastis di seluruh ibu kotanya, meskipun mendapat penentangan yang keras dari otoritas regional Madrid, dan sebagian besar wilayah lain telah setuju untuk memperketat pembatasan di daerah penularan cepat.
Spanyol merupakan salah satu tingkat infeksi yang tertinggi di Uni Eropa.
Di Inggris, kepala penasihat ilmiah Patrick Vallance mengatakan pemerintah memperpanjang penguncian ke beberapa kota di Inggris utara.
Dan pemerintah Slowakia dan Ceko memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat, masing-masing mulai Kamis (1 Oktober) dan Senin (5 Oktober) minggu depan, untuk memungkinkan mereka mengambil keputusan cepat dalam menghadapi peningkatan yang cukup besar dalam tingkat infeksi dan kematian.
China bersantai
Di sisi lain dunia yaitu di China, tempat wabah dimulai akhir tahun lalu, liburan yang menandai berdirinya Republik Rakyat tahun 1949 menjadi semakin penting tahun ini.
"Orang-orang bepergian dengan sepenuh hati!" kata Huo Binxing, seorang bankir dari Beijing yang sedang menuju ke Lhasa di Tibet. "Ini kesempatan pertama kita untuk bersantai setelah periode yang melelahkan," katanya.
Sementara itu, Afrika Selatan, membuka penerbangan regional dan internasional setelah lebih dari enam bulan ditutup, namun masih melarang wisatawan dari sekitar 50 negara dengan tingkat infeksi tinggi, termasuk Inggris, Prancis, India, Rusia, dan AS.