Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Pakai Masker, Bakal Kena Denda Rp14 Juta

Denda ini mengikuti aturan darurat yang dikeluarkan awal bulan ini oleh Gubernur Andrew Cuomo. Penumpang di sistem Otoritas Transportasi Metropolitan untuk memakai masker wajah atau akan dikenakan denda US$50 (Rp725.000).
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, Jakarta - Wali Kota Kota New York Bill de Blasio mengatakan warga yang menolak memakai masker akan dikenakan denda sebesar hingga US$1.000 atau Rp14.5 juta (kurs Rp14.500).

Aturan itu diterapkan menyusul tingkat kasus positif virus corona lebih dari 3% untuk pertama kalinya sejak Juni.  

Denda ini mengikuti aturan darurat yang dikeluarkan awal bulan ini oleh Gubernur Andrew Cuomo. Penumpang di sistem Otoritas Transportasi Metropolitan untuk memakai masker wajah atau akan dikenakan denda US$50 (Rp725.000).

Agar warga disiplin memakai maskera, akan ada beberapa staf pemerintah yang akan membagikan masker gratis kepada siapa saja yang tidak mengenakannya, menurut walikota setempat dikutip dari NPR.

"Siapapun yang menolak untuk memakai masker, mereka akan didenda," Ujar de Blasio seperti yang dikutip dari npr.org.

Rencana itu, katanya, akan dilakukan secara agresif di seluruh wilayah New York.

"Tujuan kami, tentu saja, adalah memberi semua orang masker wajah gratis dan meminta mereka memakainya. Kami tidak ingin semena-mena mendenda masyarakat tapi apabila kita harus melakukannya kita akan melakukannya," kata de Blasio.

Dari 146 wilayah di seluruh kota, kata de Blasio, peningkatan terjadi terutama di sembilan wilayah di Brooklyn dan Queens, termasuk daerah dengan komunitas Yahudi Ortodoks.

Pejabat kesehatan menekankan untuk menjangkau komunitas-komunitas ini untuk mendistribusikan masker dan memberikan literatur tentang menjaga kesehatan.

Kasus-kasus di sembilan wilayah ini menyumbang 25% dari keseluruhan kasus kota, meskipun jumlah kasus itu hanya menampung tujuh persen dari keseluruhan populasi seluruh kota, menurut Komisaris Kesehatan Kota New York Dave Chokshi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper