Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong penguatan industri kelapa sawit domestik, salah satunya kewirausahaan pesantren untuk mengimbangi penurunan ekspor.
Dia mengatakan penurunan ekspor sawit telah memberikan dampak negatif kepada para petani dan pelaku usaha terkait sawit.
Kendati menjadi eskportir terbesar, pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan kinerja ekspor kelapa sawit sekitar 11 persen pada semester I/2020.
"Oleh karena itu, diperlukan upaya penguatan pada pasar domestik minyak sawit untuk dapat mengimbangi penurunan kinerja ekspor saat ini," kata Wapres seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (1/10/2020).
Hal itu disampaikan dalam acara Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Sawit.
Penguatan pasar domestik ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya pesantren.
Baca Juga
Saat ini pesantren telah tersebar di seluruh wilayah Tanah Air yang berjumlah sekitar 28.194. Sebanyak 44,2 persen atau sekitar 12.469 di antaranya berpotensi untuk pengembangan ekonomi.
"Melalui program ini, pesantren yang berada di daerah-daerah penghasil komoditi sawit, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dapat berperan dalam menggerakkan roda perekonomian daerahnya," ujarn Ma'ruf Amin.
Dalam acara yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro melaporkan bahwa sebagai tahap awal, program santripreneur berbasis UKMK sawit ini akan diselenggarakan di tiga provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Riau.
“Jika berjalan dengan baik, Insya Allah kegiatan ini akan direplikasi di daerah lainnya sehingga bisa mendukung pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi daerah, serta perkembangan perkebunan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” lapor Ari.