Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Angka Stunting, Wapres: Jangan Ego Sektoral!

Wapres Ma'ruf menyatakan diperlukan peran nyata berbagai pihak untuk dapat mencapai target angka stunting 14 persen.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti Rapat Terbatas Kabinet dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Senin 916/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti Rapat Terbatas Kabinet dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Senin 916/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) pada 2019 meningkat 2,16 poin menjadi 66,08 dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) menurut Provinsi 2018 - 2019, IKPS naik sebesar 2,16 poin yaitu dari nilai IKPS 63,92 pada 2018 menjadi 66,08 pada 2019.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan program penanganan stunting di Indonesia meningkat.

Program penanganan stunting merupakan salah satu tugas yang dibebankan secara khusus kepada Wakil Presiden.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang juga selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menangani stunting.

Oleh sebab itu, diperlukan peran nyata berbagai pihak untuk dapat mencapai target angka stunting 14 persen, mengingat pada 2019 masih terdapat 27,67 persen balita yang mengalami stunting di Indonesia.

“Jangan sampai [terjadi] ego sektoral. Sibuk sendiri-sendiri, [kemudian] tidak nyambung capaiannya. Karena masing-masing kerja, bukan kerja sama," kata Wapres dalam siaran pers, Kamis (1/10/2020).

Selain itu, Wapres juga meminta agar dilakukan konvergensi anggaran, mengingat anggaran penanganan stunting saat ini tersebar di berbagai lembaga. Hal ini dimaksudkan agar penggunaannya lebih terukur, efektif, dan efisien.

Secara umum, tren angka stunting di Indonesia terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir. Sesuai data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka stunting di Indonesia berada di 37,2 persen pada 2013 dan menjadi 30,8 persen pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper