Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Seimbangkan Kembali Hubungan dengan China

Para pemimpin Uni Eropa akan menegaskan kembali target penyelesaian Perjanjian Investasi Komprehensif Uni Eropa-China pada akhir tahun ini ketika bertemu di Brussel besok
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Uni Eropa akan menegaskan kembali target penyelesaian Perjanjian Investasi Komprehensif Uni Eropa-China pada akhir tahun ini ketika bertemu di Brussel besok. Perjanjian tersebut akan memastikan aturan main yang setara dan menetapkan komitmen pada pembangunan berkelanjutan.

Dilansir Bloomberg, Rabu (30/9/2020), upaya itu merupakan bentuk penyeimbangan kembali hubungan dengan China. UE menjadi semakin mendorong upaya nyata Beijing
yang akan memungkinkan perusahaan Eropa bersaing di sektor besar ekonomi China, yang masih tertutup secara efektif.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan kembali komitmen China untuk menyelesaikan perjanjian investasi sebelum akhir tahun. UE juga akan mendesak China untuk membuat kemajuan dalam kelebihan kapasitas dan terlibat dalam negosiasi subsidi industri di Organisasi Perdagangan Dunia.

Deklarasi itu muncul di tengah meningkatnya kecaman oleh para pemimpin Eropa atas tindakan China untuk menekan kebebasan di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong, di mana Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional.

Uni Eropa akan menggarisbawahi kekhawatiran seriusnya tentang situasi hak asasi di China, termasuk perkembangan di Hong Kong. Sementara itu, China telah berulang kali menyebut masalah itu sebagai urusan dalam negerinya sendiri dan memperingatkan agar tidak ada campur tangan asing.

UE juga diharapkan menyerukan kepada China untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam menghadapi tantangan global, termasuk mengambil tindakan iklim yang lebih ambisius, dan akan menyambut komitmen Presiden Xi Jinping baru-baru ini untuk mencapai netralitas karbon sebelum 2060 sebagai langkah ke arah yang benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper