Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan sekitar 170 - 180 juta vaksin virus Corona akan disuntikan pada tahun depan. Dengan demikian pada 2021 keadaan diharapkan bisa kembali berangsur normal.
Namun, Presiden menyatakan proses vaksinasi akan memakan waktu. “Perlu bapak ibu tahu yang disuntik itu kurang lebih 170-180 [juta], butuh berapa bulan, juga ini memerlukan kerja keras kita semua,” kata Presiden saat memberikan bantuan modal kerja kepada pelaku usaha mikro dan kecil di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Oleh karena itu, dia meminta para pelaku usaha mikro dan kecil bertahan. Presiden berpesan untuk terus semangat dan jangan sampai menutup usaha.
Adapun, sebelumnya pemerintah memperkirakan vaksin virus Corona akan didistribusikan mulai Januari 2021. Proses ini akan dilakukan dalam lima tahap.
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menetapkan lima kelompok prioritas yang akan didahulukan mendapatkan vaksin. Jumlah sasaran diperkirakan 102,45 juta orang.
Baca Juga
Kelompok pertama, orang yang berada di garda terdepan dalam menangani Covid-19 dengan sasaran pemberian vaksin sebanyak 1,31 juta orang.
Kedua, orang yang memiliki kontak erat dengan pasien covid-19. Target sasaran pada kelompok ini sudah ditetapkan sebanyak 50.000 orang.
Selanjutnya, orang yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran sebanyak 715.000 orang. Terkait hal ini, pemerintah akan mendistribusikan vaksin dalam empat tahap.
Kelompok keempat, masyarakat umum dengan sasaran berjumlah 92,28 juta orang. Proses distribusinya akan dilakukan dalam lima tahap.
Terakhir, aparatur sipil negara (ASN) hingga lembaga legislatif yang sebanyak 3,72 juta orang.
Adapun, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah belum dapat mengumumkan secara detail masyarakat umum yang menjadi prioritas. Namun dia memberikan isyarat bahwa prioritas vaksin akan diberikan sesuai dengan kelompok risiko.
Selain itu, pemerintah juga memerhatikan sejumlah elemen pendukung proses vaksinasi, seperti suplai, pembiayaan, mekanisme, infrastruktur, hingga ketersediaan dosis.
“Nanti pada saatnya setelah semua rencana matang dan jelas akan kami sampaikan rencana vaksinasi lebih detail,” kata Wiku.