Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan mempertemukan petahana melawan menantu Presiden Joko Widodo sekaligus pengusaha properti. Siapa saja sosok itu?
Pilkada Medan mengikutsertakan dua petarung. Medan menjadi satu dari 94 daerah peserta pemilihan yang hanya memiliki dua calon kepala daerah.
Pada nomor urut pertama terdapat pasangan Akhyar Nasution sebagai calon wali kota didampingi Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota. Keduanya diusung oleh PKS dan Partai Demokrat.
Akhyar dan Salman
Akhyar merupakan pria kelahiran Medan 1966. Karir perpolitikannya sudah dimulai dua dekade lalu. Pertama kali terjun ke dunia politik, dia menjabat sebagai anggota DPRD Kota Medan periode 1999 - 2004.
Pada saat Pemilihan Wali Kota Medan 2015, Akhyar mencalonkan diri sebagai wakil wali kota mendampingi Dzulmi Eldin sebagai calon wali kota. Keduanya menang setelah mengalahkah pasangan Ramadhan Pohan - Eddie Kusuma.
Berbeda dengan kondisi saat ini, Pada Pilwalko Medan 2015 Dzulmi Eldin - Akhyar diusung oleh mayoritas partai yaitu Golkar, PDI Perjuangan, PKS, PAN, PKPI, Nasdem dan PBB.
Takdir perlahan menuntut Akhyar menjadi pelaksana tugas Wali Kota Medan. Setelah dilantik sebagai wakil wali kota sejak 2016, dia kemudian ditunjuk sebagai Plt pada Oktober 2019.
Musababnya adalah ditangkapnya Dzulmi Eldin tahun lalu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat menerima suap di Pemerintahan Kota Medan.
Berbeda dengan Akhyar yang mengawali karir sebagai Insinyur, Salman Alfarisi memulai karirnya sebagai akademisi. Dia sempat menjadi dosen di Ma`had Abu Ubaidah pada 2004 - 2009.
Salman menjalani karir politiknya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Magister Dakwah dan Kepemimpinan Universiti Kebangsaan Malaysia itu pernah menjabat sebagai Ketua Kebijakan Publik DPD PKS, hingga Ketua Dewan Syariah Daerah partai itu.
Dia sempat menjabat sebagai anggota DPRD Kota Medan selama dua periode yaitu 2009 - 2019. Puncaknya. Salman menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut sejak 2019.
Dalam organisasi di luar kepartaian, Salman sempat diamanahkan sebagai Penasehat Ikatan Da`i Indonesia Kota Medan dan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia di Malaysia pada 2004 lalu.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) dan Aulia Rahman (kanan) usai pengumuman rekomendasi calon kepala daerah secara virtual di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/8/2020). DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan resmi mengusung menantu Presiden Joko Widodo Bobby Nasution dan Aulia Rahman sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Bobby dan Aulia
Sementara itu, pasangan nomor urut dua adalah Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman. Mereka diusung oleh mayoritas partai di Medan yaitu PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, Golkar, Nasdem, Hanura, PSI dan PPP.
Nama Bobby kian kuat terdengar setelah dirinya menikahi Kahiyang Ayu, putri kedua Presiden Joko Widodo. Berstatus sebagai menantu Presiden memuluskan niatannya naik sebagai calon wali kota Medan tahun ini.
Di luar status itu, pria kelahiran Medan 1991 itu merupakan putra dari Erwin Nasution, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Sejak 2011, Bobby mulai menjalani bisnis properti. Dia merenovasi rumah untuk dijual kembali. Setelah menjajal strategi bisnis tersebut, Bobby dilibatkan dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta.
Pada 2016, Bobby bergabung dengan perusahaan properti Takke Group sebagai Direktur Marketing. Perusahaan itu terlibat dalam sejumlah pembangunan proyek di Jabodetabek.
Di sela menjadi pengusaha bidang properti, Bobby juga sempat menjadi Manajer klub sepakbola Medan Jaya pada 2014. Namun karir itu tak diteruskannya.
Sementara itu, Aulia Rachman pendamping Bobby Nasution berlatar belakang politisi dari Partai Gerindra. Sebelum berkecimpung di dunia perpolitikan, Aulia telah mengenyam pengalaman di sektor pelayanan.
Dia ditunjuk sebagai Kepala Cabang PT Kalla Lines, perusahaan khusus angkutan laut milik Kalla Group. Dia memegang jabatan itu pada 2006 - 2010. Dua tahun setelah itu, dia juga diberi mandat sebagai pengurus Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) pada 2012 - 2017.
Di sisi lain, melalui karir politik, Aulia terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Medan pada 2019 - 2024. Pada masa jabatan yang sama, sosok ini juga menjadi ketua Komisi II DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra.