Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Angkatan Udara Ukraina Jatuh, 26 Orang Tewas

Sabtu (26/9/2020), pesawat twin-turboprop Antonov-26 milik angkatan udara Ukraina ini membawa tujuh awak dan 20 calon perwira dari sekolah penerbangan militer. 
Bangkai pesawat Antonov An-26 yang jatuh pada 26 September 2020/ AFP
Bangkai pesawat Antonov An-26 yang jatuh pada 26 September 2020/ AFP

Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat angkatan udara Ukraina jatuh hingga menewaskan 26 orang dan hanya satu orang yang dilaporkan selamat. 

Dilansir dari Association Press, Sabtu (26/9/2020), pesawat twin-turboprop Antonov-26 milik angkatan udara Ukraina ini membawa tujuh awak dan 20 calon perwira dari sekolah penerbangan militer. 

Namun, pesawat jatuh dan terbakar pada Jumat malam saat hendak mendarat di bandara di Chuhuiv, sekitar 400 kilometer di sebelah timur ibu kota Kiev.
 
Dua orang ditemukan masih hidup, tetapi salah satunya meninggal sesampainya di rumah sakit. Hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut soal penyebab jatuhnya pesawat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan hari Sabtu menjadi hari berkabung bagi korban jatuhnya pesawat. Dia juga telah memerintahkan penerbangan An-26 dihentikan guna dilakukannya investigasi.  

Hal ini diikuti dengan perintah Perdana Menteri Denis Shygal untuk menyerahkan hasil investigasi pada 25 Oktober 2020.

“Kemarin kami kehilangan taruna dan anggota militer berpengalaman yang bertugas sepenuh hati dan memiliki prestasi. Seisi negara akan berkabung hari ini bersama dengan keluarga mereka," kata Zelenskiy.

Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Igor Starobinksy akan mendapat kompensasi senilai 1,5 juta hryvna (US$56.000).

Perlu diketahui, An-26 adalah pesawat yang digunakan baik oleh operator militer maupun sipil. Tahun produksi pesawat An-26 diproduksi berkisar 1969 - 1986. Adapun yang kecelakaan kali ini dibuat pada 1977.

Dilansir dari CNN International, setidaknya ada 10 pesawat Antonov An-26 yang terlibat kecelakaan sejak 2017. 

Berdasarkan Biro Arsip Kecelakaan Pesawat Udara yang berbasis di Jenewa, kecelakaan tersebut termasuk kecelakaan pesawat pada  2018 saat hendak mendarat di Pangkalan Udara Hmeimin di barat laut Suriah yang menewaskan 39 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper