Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Pandemi di Masa Depan, Ini Usul Perdana Menteri Inggris

OM Inggris Boris Johnson menginginkan sebuah jaringan global pusat penelitian untuk menemukan patogen berbahaya guna mencegah pandemi di masa yang akan datang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pidato resmi pertamanya setelah sembuh dari Covid-19/ Bloomberg - Simon Dawson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pidato resmi pertamanya setelah sembuh dari Covid-19/ Bloomberg - Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menyerukan rencana global untuk mencegah pandemi dan menjanjikan lebih banyak dana Inggris untuk Organisasi Kesehatan Dunia. Hal itu disampaikan dalam pidato di Sidang Umum PBB.

Johnson menginginkan sebuah jaringan global pusat penelitian untuk menemukan patogen berbahaya. Pusat penelitian itu juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi vaksin dan perawatan.

Menurut Johnson, mengurangi hambatan perdagangan untuk memperlancar kerjasama antar negara juga menjadi hal penting untuk mencegah pandemi di masa mendatang.

"Kecuali jika kita bersatu dan mengarahkan fokus kita melawan musuh bersama, kita tahu bahwa setiap orang akan kalah," kata Johnson dalam pidatonya, yang telah direkam dan akan diputar ke majelis PBB, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (26/9/2020).

Krisis virus corona adalah pandemi terburuk dalam satu abad terakhir dan secara resmi telah merenggut hampir satu juta nyawa, meskipun jumlah sebenarnya mungkin hampir dua kali lipat.

Johnson, yang negaranya memiliki jumlah kematian akibat virus tertinggi kelima di dunia, akan menyatakan gagasan tentang komunitas internasional yang saat ini terlihat "compang-camping" dan mereka tidak dapat terus bekerja mengatasi krisis dengan cara ini.

Inggris akan memberikan 340 juta pound (US$432 juta) selama empat tahun ke depan untuk WHO, meningkat 30 persen  dari periode empat tahun sebelumnya, tulis pernyataannya.

Negara tersebut juga akan menyumbang dana awal sebesar 71 juta pound untuk mengamankan hak pembelian sebanyak 27 juta dosis vaksin Covid untuk populasi Inggris.

Bulan ini, Presiden AS Donald Trump setuju untuk menyumbang US$108 juta kepada WHO untuk memerangi Covid-19, polio, flu, dan penyakit lain di negara-negara yang rentan, bahkan ketika AS bersiap untuk menarik diri dari institusi tersebut tahun depan.

Inggris akan menggunakan kepresidenannya di negara-negara G7 tahun depan untuk bekerja menerapkan rencananya guna mencegah pandemi di masa depan, kata Johnson kepada para delegasi.

Usulannya termasuk menyetujui protokol global untuk keadaan darurat kesehatan dan menciptakan sistem peringatan dini global untuk memprediksi krisis kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper