Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30 Anggota Parlemen India Positif Covid-19, Sidang Akan Dipersingkat

Parlemen India bertemu, untuk pertama kalinya setelah enam bulan, pada 14 September dan akan bertugas hingga 1 Oktober.
Para pekerja dari India National Rural Health Mission melakukan survei dari pintu ke pintu terkait virus corona (Covid-19) di New Delhi, 2 Juli 2020./T. Narayan/Bloomberg
Para pekerja dari India National Rural Health Mission melakukan survei dari pintu ke pintu terkait virus corona (Covid-19) di New Delhi, 2 Juli 2020./T. Narayan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 30 anggota parlemen India dilaporkan terinfeksi virus Corona (Covid-19). Hal itu diungkapkan dua pejabat senior parlemen India.

Dampaknya, rangkaian sidang parlemen India yang dimulai pekan ini kemungkinan akan dipersingkat. Kebijakan itu diambil di tengah penyebaran Covid-19 di negara itu yang telah mencapai 5,3 juta.

Parlemen India bertemu, untuk pertama kalinya setelah enam bulan, pada 14 September dan akan bertugas hingga 1 Oktober. Namun, dua pejabat parlemen mengatakan masa sidang parlemen kemungkinan dikurangi satu pekan.

"Sejak dimulainya sidang, jumlah kasus positif telah meningkat sehingga pemerintah berpikir untuk mempersingkat rangkaian sidang," kata salah satu dari dua pejabat, yang terlibat dalam fungsi proses parlemen.

Pemerintah India juga telah mengamanatkan tes harian bagi jurnalis yang memasuki gedung parlemen untuk meliput sidang mulai Sabtu (19/9/2020).

Namun, sekretariat parlemen tingkat tinggi dan rendah belum menanggapi permintaan komentar terkait pengurangan waktu sidang parlemen.

India, yang melaporkan 93.337 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, telah mencatat beban kasus harian tertinggi di dunia sejak awal Agustus, menurut hitungan Reuters.

India menjadi negara terparah kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, yang mengalami pandemi virus corona jenis baru dengan total kasus infeksi virus corona tercatat 5,3 juta.

Virus itu menewaskan 1.247 orang di India dalam 24 jam terakhir, menjadikan total korban jiwa akibat Covid-19 menjadi 85.619, berdasarkan data pemerintah pada Sabtu.

Di antara para pembuat kebijakan yang telah terinfeksi Covid-19 adalah Nitin Gadkari, menteri transportasi dan UMKM pada kabinet Perdana Menteri Narendra Modi.

Pada Rabu (16/9/2020), pemerintah federal India memerintahkan negara-negara bagian untuk tidak menimbun pasokan oksigen dan agar mengizinkan pergerakan bebas untuk mengatasi peningkatan jumlah kasus Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper