Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akui Bukan Epidemiolog, Luhut: Tetapi Saya Manajer yang Baik

Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengaku banyak dibantu oleh tim ahli yang cerdas dan epidemiolog jebolan universitas ternama.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKRTA — Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengakui dirinya bukanlah seorang pakar epidemiologi yang cukup memiliki latar belakang pengetahuan ihwal penanganan pandemi.

Kendati demikian, Luhut cukup berani mengatakan bahwa dirinya adalah seorang manajer yang baik. Pernyataan itu dikeluarkan Luhut saat mengadakan konferensi pers virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi pada Jumat (18/9/2020).

Belakangan banyak pihak mengkritik langkah Presiden Joko Widodo menugaskan dirinya untuk mengawal perkembangan kasus Covid-19 di 8 provinsi dengan penambahan kasus harian yang terbilang tinggi.

“Saya bukan epidemiolog memang betul tapi saya dibantu banyak orang pintar anak-anak muda epidemiolog seperti Monica yang dari UI dan lulus dari Havard untuk epidemiologi. Jadi orang-orang berkualitas membantu saya. Saya hanya manajer saya kira saya boleh mengklaim saya manajer yang baik,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengingatkan para pengkritik itu untuk tak sekadar nyinyir.  "Jangan terlalu nyiyir kalau tidak mengerti masalah. Kami kerja kok. Kami juga punya otak, punya kekuatan dan tim yang bagus," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menugaskan Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengawal perkembangan kasus virus Corona di 8 provinsi di Indonesia.

Wilayah yang bakal dikawal secara khusus ini melaporkan penambahan kasus harian lebih besar dibandingkan dengan yang lain.

“Bapak Presiden meminta dua minggu ini dikoordinasikan, dikonsentrasi di 8 wilayah yang terdampak lebih besar kenaikannya dan menugaskan Wakil Ketua Komite Bapak Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Satgas Covid untuk memonitor dan sekaligus melakukan evaluasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden secara virtual, Senin (14/9/2020).

Adapun, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 13 September 8 provinsi dengan jumlah kumulatif kasus Covid-19 tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatra Utara, Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper