Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan mengirim sebuah tim menemui Wali Kota Bogor Bima Arya untuk mengetahui penanganan Covid-19 di kota zona merah itu.
Tim itu dipimpin Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan Kuwat Sri Hudoyo.
Kuwat mengaku ditugaskan Menkes Terawan untuk memonitor sembilan provinisi yang penyebaran Covid-19 nya cenderung meningkat, termasuk ke Kota Bogor, mewakili Provinsi Jawa Barat.
“Pak Menteri ingin menggetahui program dan upaya strategis dalam upaya penerusan kasus baru, pengurangan kematian dan peningkatan kesembuhan,” kata dia dikutip dari laman Pemkot Bogor, Kamis (17/9/2020).
Dalam pertemuan itu Bima Arya mengatakan salah satu strategi penangan Covid-19 di Kota Bogor adalah gencar melakukan tes Covid-19. Sampai 15 September 2020, Kota Bogor sudah melakukan 13.196 tes.
“Semakin banyak testing, semakin banyak yang dilindungi,” kata dia.
Baca Juga
Ihwal kapasitas kesehatan, Bima Arya mengklaim masih terkendali. Pemkot Bogor telah menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengisolasi pasien Covid-19 di Pusat Rehabilitasi Narkoba BNN Lido. Pemkot Bogor juga berencana menyiapkan satu hotel kusus untuk penanganan Covid-19.
“Untuk fasilitas kesehatan angkanya 55,8 persen sudah terisi dari 342 tempat tidur. Di Lido tersedia 122 tempat tidur,” kata dia.
Bima Arya mengatakan penanganan Covid-19 haruslah disesuaikan dengan konteks permasalah setiap daerah.
“Yang jadi masalah di Kota Bogor itu mobilitas warga tinggi, kurangnya edukasi, law and enforcement di lapangan," kata dia.
Sebelumnya, Bima Arya memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Mikro hingga 29 Agustus 2020 karena tren peningkatan kasus Covid-19, sehingga Kota Bogor ditetapkan masuk zona merah.