Bisnis.com, JAKARTA - Siswa dan mahasiswa sangat diharapkan menjadi agen perubahan perilaku pencegahan Covid-19 agar dapat mengatasi penyebaran virus.
Harris Iskandar, Ketua Tim Edukasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, mengatakan perubahan perilaku di kalangan siswa menjadi penting lantaran jumlahnya yang sangat banyak.
“Kalau komunitas pendidikan ini beres, sepertiga dari masalah negeri ini beres. Kalau kita bisa mengubah peserta didik menjadi agen perubahan protokol kesehatan, kita optimistis akan menang melawan virus ini,” ujarnya dalam media briefing, Jumat (11/9/2020).
Saat ini pihaknya telah menyiapkan kerangka program edukasi perubahan perilaku. Program ini menyasar seluruh pihak yang terlibat, seperti peserta didik, guru, tenaga satuan pendidikan, dan pemerintah daerah. Mereka diarahkan untuk menjadi agen perubahan perilaku protokol kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan semakin muda usia seseorang, menunjukkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan semakin rendah. Hal ini lantaran anak-anak cenderung abai.
Dari ketiga protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) anak-anak paling sulit menjaga jarak.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, mayoritas yang berisiko terpapar Covid-19 adalah usia muda dengan rentang umur 19-31 tahun.
“Ini kan baru lulus SMA atau kuliah. Sekarang padahal pembelajaran online. Kenapa mereka yang kena Covid-19, karena mereka cenderung berkumpul mengabaikan protokol kesehatan, dan fisik yang kuat membuat mereka menjadi orang tanpa gejala (OTG),” ujar Sonny.