Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok ilmuwan internasional mempertanyakan hasil dari studi vaksin virus Corona di Rusia yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet. Para ilmuwan mengatakan bahwa beberapa temuan tampaknya mustahil.
Para peneliti menandai keprihatinan atas tingkat antibodi yang tampaknya identik di sejumlah peserta studi yang diinokulasi dengan vaksin eksperimental. Pola ini dan pola lain dalam data menyajikan "beberapa poin perhatian yang berbeda," menurut surat terbuka yang ditulis oleh profesor Universitas Temple Enrico Bucci dan ditandatangani oleh lebih dari selusin ilmuwan lain seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/9/2020).
Lancet mempublikasikan hasil uji coba tahap awal vaksin Corona dari Rusia pada pekan lalu, menawarkan pandangan pertama pada studi Rusia untuk diperiksa oleh para ahli dari luar.
Tindakan pemerintah menyetujui suntikan untuk digunakan berdasarkan hasil awal telah menarik banyak keraguan, karena vaksin biasanya tidak diberikan sebelum penilaian yang luas atas kemanjuran dan keamanannya.
"Kami telah membagikan surat itu langsung dengan penulis dan mendorong mereka untuk terlibat dalam diskusi ilmiah," kata jurnal itu dalam sebuah pernyataan.
Lembaga Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang mengembangkan vaksin tersebut, mengatakan kepada portal berita Meduza bahwa tidak ada kesalahan dalam penelitian tersebut.
Baca Juga
"Jika dewan editorial Lancet meminta klarifikasi, kami siap menjawab," kata Wakil Direktur Denis Logunov kepada Meduza, menambahkan bahwa dia tidak berencana untuk menjawab para ilmuwan di balik surat terbuka tersebut.