Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: 1,5 Juta Dokter dan Perawat Jadi Prioritas Vaksin

Erick Thohir melakukan pertemuan bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang diadakan di kantornya, Kamis (3/9/3030).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri), Ketua Pelaksana Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) juga Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir (kedua kanan), dan R&D Director Sinovac Gao Qiang./Antara
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri), Ketua Pelaksana Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) juga Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir (kedua kanan), dan R&D Director Sinovac Gao Qiang./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyatakan 1,5 juta dokter dan perawat akan masuk daftar prioritas penerima vaksin Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Erick dalam pertemuan bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang diadakan di kantornya, Kamis (3/9/3030).

Erick mengatakan dokter dan perawat merupakan salah satu ujung tombak vaksinasi massal yang direncanakan bakal terlaksana awal tahun 2021 mendatang, sehingga mereka perlu lebih dulu mendapat perlindungan.

“Dokter dan perawat menjadi kekuatan kita, 1,5 juta ini harus disuntik duluan karena beliau-beliau ini yang terdepan, beliau ini para pahlawan. Kalau nanti bahan baku vaksin sudah bisa diproduksi, kita masukkan [mereka] dalam skala prioritas,” ujarnya dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.

Adapun, jumlah 1,5 juta dokter dan perawat merupakan estimasi personel kesehatan yang akan turun langsung dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Erick mengatakan jumlah tersebut masih terus dikonsolidasikan dengan IDI, PPNI, serta Ikatan Bidan Indonesia.

Menurutnya, Komite PCPEN menggandeng PB IDI, PPNI, dan IBI salah satunya untuk melakukan koordinasi terkait teknis pelaksanaan vaksinsi massal, termasuk dalam mendata para petugas kesehatan yang terlibat.

“Kita masukkan juga kriteria dari dokter dan perawat, ini klasifikasinya kita minta masukkan supaya jangan sampai nanti salah mengkonsolidasikan data. Ini pengalaman kita seperti subsidi gaji juga [konsolidasi] dengan data Ketenagakerjaan,” imbuh Erick.

Selain itu, tambah Erick, pihaknya juga bakal menggandeng BPJS Kesehatan untuk mengonsolidasikan data calon penerima subsidi vaksin yang berjumlah 93 juta orang yang merupakan anggota aktif BPJS Kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih menyatakan kesiapan para organisasi profesi kesehatan untuk membantu teknis pelaksanaan vaksinasi tahun depan.

“Kami akan konsolidasi membantu komite, membantu satgas hingga tiba saat penyuntikan vaksin nanti. Kami akan berkoordinasi sampai tingkat kabupaten bahkan sampai tingkat kecamatan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper