Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Snapback Sanksi PBB, Iran: Usul AS Timbulkan Konsekuensi Berbahaya

Teheran menyatakan AS tidak berhak lagi bicara soal nuklir Iran karena sudah meninggalkan perjanjian tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif/Reuters
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif/Reuters

Bisnis.com, DUBAI - Iran menunjukkan kegusarannya atas upaya AS agar sanksi PBB untuk Negeri Para Mullah itu diberlakukan kembali.

Teheran menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak berhak mendesak penerapan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran.

Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dalam suratnya kepada PBB.

Dalam surat itu, Zarif meminta anggota Dewan Keamanan PBB menolak upaya Washington tersebut.

"Tekanan AS untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran akan memunculkan konsekuensi yang berbahaya ... Iran telah menahan diri dengan niatan baik ... Kini giliran masyarakat internasional yang melawan tekanan tidak sah dari Amerika Serikat," kata Zarif dalam suratnya.

Stasiun TV Iran menyebutkan surat itu telah disampaikan oleh utusan Iran untuk PBB Majid Takhteravanchi kepada kepala Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah mengarahkannya agar memicu snapback seluruh sanksi PBB terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB di New York pada Kamis (20/8).

Dalam upaya menjatuhkan kembali sanksi tersebut, AS akan mengajukan keberatan kepada DK PBB mengenai ketidakpatuhan Iran terhadap perjanjian nuklir, meskipun Washington telah angkat kaki dari perjanjian itu pada 2018.

Zarif menegaskan Washington tidak memiliki hak untuk mendorong mekanisme snapback sebab AS tidak lagi menjadi bagian dari perjanjian nuklir tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper