Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puan Tiru Kalimat Soekarno Usai Proklamasi Kemerdekaan

Puan membacakan kembali kalimat dari Proklamator Indonesia Bung Karno sesaat setelah menyampaikan pidato teks proklamasi 17 Agustus 1945.
Ketua DPR Puan Maharani membacakan pidato saat acara sidang tahunan MPR di Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/TV Parlemen
Ketua DPR Puan Maharani membacakan pidato saat acara sidang tahunan MPR di Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan bahwa peringatan HUT Ke-75 RI dimaksudkan merefleksikan kembali perjalanan panjang bangsa. Dia juga mengulang kembali kalimat Soekarno pascapembacaan proklamasi.

Saat memberikan pidato pembukaan dalam sidang tahunan MPR DPR 2020, Puan menyebut bahwa momen perjalanan bangsa penuh dengan dialektika dalam menghadirkan dinamika dan membentuk romantika yang bermuara pada perdaban bangsa dan negara.

Puan membacakan kembali kalimat dari Proklamator Indonesia Bung Karno sesaat setelah menyampaikan pidato teks proklamasi 17 Agustus 1945.

“Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita. Mulai saat ini, kita menyusun Negara Kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!” ?

“Indonesia Merdeka, sejatinya adalah Penentuan nasib bangsa dan tanah air di dalam tangan kita sendiri, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur,” katanya membacakan kalimat Bung Karno, Jumat (14/8/2020).

Dia menyebutkan bahwa peringatan hari kemerdekaan dimaksudkan selain untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga agar Indonesia merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan.

Puan menuturkan saat ini telah panjang perjalanan bangsa Indonesia dalam membangun kekuatan untuk dapat menentukan nasib bangsa dan tanah air sendiri.

Selama puluhan tahun membangun kekuatan tersebut lanjutnya, Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan.

“Baik dari sisi tata negara, sistem demokrasi, sistem pemerintahan, pola pembangunan, administrasi pemerintahan, serta hubungan antar lembaga negara,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper