Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Filipina telah menyepakati kerja sama uji klinis terhadap vaksin Covid-19 bikinan Avigan, perusahaan farmasi asal Jepang yang berada di bawah naungan grup konglomerasi Fujifilm Holdings Corp.
"Prosedur pengaturan pengetesan sedang disusun, sehingga uji klinis dapat segera dimulai di sini, di Filipina," ujar Sekretaris Kesehatan Filipina Rosario Vergeire seperti diwartakan Bloomberg, Rabu (12/8/2020).
Pemerintah menargetkan uji klinis bakal dilakukan di 4 rumah sakit asal Manila mulai awal pekan depan, tepatnya pada Senin (17/8). Total akan ada 100 relawan yang bakal disuntik vaksin dengan rentang usia 18-74 tahun.
Uji klinis tersebut rencananya bakal dilakukan dalam 3 tahap selama 9 bulan. Artinya, kemungkinan vaksin baru akan siap pada Mei 2021.
Dalam sepekan terakhir, Filipina memang mempergencar strategi mereka untuk bekerja sama dengan negara yang lebih modern terkait pengembangan virus. Sikap ini dipilih setelah Presiden Rodrigo Duterte menyatakan bahwa membuat vaksin dari nol adalah hal yang mustahil untuk dilakukan negaranya.
Duterte sebelumnya juga berupaya mendekati Rusia, yang pada Selasa (11/8) mengklaim telah berhasil merampungkan formula akhir vaksin mereka. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Gamaleya Institut.
Terlepas dari kontroversinya, Duterte mengaku siap bila dirinya sendiri harus menjadi relawan.
"Silakan suntikkan [vaksin Rusia] kepada saya. Saya sendiri siap. Bila itu manjur untuk saya, artinya itu juga akan mujarab untuk orang lain," tuturnya dalam konferensi pers Selasa (11/8).
Sampai Rabu (12/8) hari ini total kasus positif Covid-19 di Filipina mencapai lebih dari 140.000, dengan 68.432 orang dinyatakan sembuh. Total kematian akibat Covid-19 di negara tersebut adalah 2.312 jiwa.