Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Klinis Fase 3 Calon Vaksin Corona, Ini Alasan Erick Thohir Enggan Jadi Relawan

Menurut Erick Thohir, sebagai pemimpin, tak etis jika dia memperoleh imunisasi vaksin pertama kali.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menjelaskan alasan enggan menjadi relawan untuk uji coba klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga.

Menurut dia, sebagai pemimpin, tak etis jika dia memperoleh imunisasi vaksin pertama kali.

"Bukannya takut, tapi lebih baik relawan yang sesuai dengan prototipe yang dicari. Meski ingin disuntik, tapi rakyat dulu. Kami sebagai pemimpin belakangan," kata Menteri BUMN itu, Jumat (7/8/2020).

Bakal vaksin Virus Corona kini tengah diuji coba oleh PT Bio Farma, perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang farmasi. Vaksin itu buatan Sinovac Biotech asal China.

Hingga akhir Agustus, Bio Farma mencari 1.620 relawan yang bersedia disuntik dengan vaksin Sinovac. Jika berhasil, Bio Farma akan memproduksinya secara berkala.

Erick mengatakan, Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, bersedia menjadi relawan tersebut.

"Jubir saya, dia mau," kata Erick.

Ihwal uji klinis tersebut, Erick meyakinkan bahwa calon vaksin itu aman. Apalagi, ia menduga vaksin keluaran Sinovac ini pada uji klinis tahap pertama dan keduanya telah diujicobakan ke manusia.

Pemerintah menargetkan imunisasi vaksin Covid-19 akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2021.

Seandainya vaksin Sinovac berhasil, sebanyak 40 juta dosis diperkirakan dapat langsung disuntikkan ke masyarakat secara bertahap pada Januari-Februari tahun depan.

Adapun Erick menyatakan tiap-tiap orang butuh diimunisasi sebanyak dua kali. Bila ada 190 juta penduduk yang akan diimunisasi, berarti pemerintah membutuhkan 380 juta dosis vaksin.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper