Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa (UE) mengikat perusahaan farmasi Prancos, Sanofi, guna mengamankan produksi 300 juta dosis vaksin Corona untuk kepentingan warga Eropa melawan Virus Corona.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa pihaknya telah menuntaskan perundingan penjajakan dengan perusahaan farmasi Prancis Sanofi untuk mengamankan 300 juta dosis vaksin Covid-19 atau Corona dari perusahaan tersebut untuk warga Eropa tahun depan.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari kampanye lebih luas yang dilakukan Uni Eropa (UE) untuk mencapai kesepakatan pembelian dengan pabrik-pabrik vaksin Corona terkemuka.
"Kemajuan yang dicapai hari ini dengan Sanofi menjadi tonggak penting pertama dari Strategi Vaksin Eropa yang jauh lebih luas. Kesepakatan lainnya akan segera menyusul," tutur von der Leyen, seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (1/8/2020).
Dia menambahhkan UE sedang berada dalam diskusi lanjutan dengan beberapa perusahaan lainnya. "Meskipun kami saat ini tidak tahu vaksin mana yang pada akhirnya berkinerja terbaik, Eropa sedang berinvestasi dalam sebuah portofolio dari beragam vaksin yang menjanjikan, berdasarkan berbagai jenis teknologi," lanjut von der Leyen.
Kandidat vaksin Sanofi mengincar hak pemasaran dari Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency) pada Juni 2021 menyusul uji coba klinis Fase III.
Komisi Eropa menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mencapai kerangka kerja kontraktual untuk pembelian 300 juta dosis atas nama semua negara anggota UE saat vaksin Sanofi terbukti aman dan efektif melawan Corona.
Menurut strategi UE untuk vaksin Corona, Komisi Eropa akan menyediakan sebagian dana awal yang dibutuhkan pabrik-pabrik vaksin dalam bentuk Kesepakatan Pembelian di Muka. Pendanaan yang diberikan tersebut akan dianggap sebagai uang muka vaksin yang akan dibeli oleh negara-negara anggota UE.
Von der Leyen juga mengatakan bahwa vaksin akan menjadi barang global, serta menambahkan Komisi Eropa juga berkomitmen membantu negara-negara yang lebih rentan agar bisa mendapatkan akses vaksin.
Sebelumnya pada Mei, Sanofi mendapat kecaman karena memberikan pernyataan bahwa saat vaksinnya yang sedang diteliti nanti dipasarkan, Amerika Serikat berhak melakukan pemesanan dini (pre-order) karena telah berinvestasi di Sanofi. Otoritas Prancis dengan cepat menanggapi bahwa vaksin Corona-19 harus menjadi "barang publik global."
Sanofi merupakan salah satu dari puluhan perusahaan farmasi yang saat ini mengerjakan proyek vaksin Corona.