Bisnis.com, JAKARTA - Pilkada 2020 dinilai dapat menjadi momentum untuk bangkit mengatasi pandemi Covid-19, serta untuk memulihkan ekonomi daerah.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengungkapkan Pilkada merupakan momentum untuk bangkit bersama untuk mengatasi Covid-19, bukan hanya kesehatan namun juga dampak sosial ekonomi.
Bahtiar juga optimistis Pilkada akan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan aman dari Covid-19.
“Mendengarkan kawan-kawan dari penyelenggara dalam hal ini termasuk KPU dan Bawaslu, teman-teman penyelenggara itu sudah mendeklarasikan gerakan perlawanan terhadap Covid-19,” kata Bahtiar melalui siaran pers Kamis (30/7/2020).
Bahtiar berharap, para penyelenggara dapat berperan sebagai agen-agen untuk menyosialisasikan protokol kesehatan.
“Kemampuan Pemerintah dan Pemda untuk mensosialisasikan protokol kesehatan kan terbatas. Ini ada 3 juta lebih penyelenggara nanti di TPS, yang 10 orang setiap TPS. Berarti ada 3 juta lebih, mereka nanti akan menyosialisasikan juga soal protokol-protokol kesehatan,” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, dia juga berharap pelaksanaan Pilkada Serentak dapat menjadi stimulus secara tidak langsung terhadap ekonomi masyarakat.
“Ini kan level di desa beredarnya anggaran ini digunakan untuk honor penyelenggara di tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kemudian untuk sewa tenda. Ini justru menjadi stimulus secara tidak langsung terhadap ekonomi masyarakat,” ujar Bahtiar.
Bahtiar menjelaskan, Pilkada itu bukan sebatas pelaksanaan prosedural pemilihannya saja, namun merupakan bagian dari sistem kehidupan berdemokrasi. Oleh karena itu, dia mengharapkan dukungan dari seluruh pihak agar fokus mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mendapatkan kepala daerah yang terbaik di tengah masa pandemi Covid-19.