Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Pangkas Outlook Rating Utang Jepang jadi Negatif

Risiko prospek ekonomi dan peningkatan kasus baru Covid-19 menjadi alasan Fitch memangkas rating utang Negeri Sakura tersebut.
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki

Bisnis.com, JAKARTA- Fitch memangkas peringkat utang jangka panjang Jepang menjadi 'negatif' akibat peningkatan jumlah kasus Covid-19 di negara itu dan risiko prospek ekonomi.

"Defisit fiskal yang lebih luas pada tahun 2020 dan 2021, seperti yang kami proyeksikan, akan menambah secara signifikan utang publik Jepang, yang bahkan sebelum pandemi adalah yang tertinggi di antara negara-negara dalam peringkat Fitch," tulis perusahaan pemeringkat global tersebut dalam laporannya.

Pemerintah Jepang tengah bergulat dengan defisit yang melonjak setelah meningkatkan pengeluaran untuk melawan dampak Covid-19.
Kasus Covid-19 kembali meningkat baru-baru ini di Tokyo dan pemulihan ekonomi yang lambat dapat mendorong lebih banyak pengeluaran stimulus pemerintah.

Laporan peringkat utang dari S&P berdampak kecil pada pergerakan yen, yang diperdagangkan di sekitar 105,07 per dolar padda Rabu (29/7/2020) di Tokyo.

Analis Kredit Senior di Manulife Asset Management Shunsuke Oshida mengungkapkan pasar dapat terkena dampak negatif jika laporan perusahaan pemeringkat menyebar dan mempengaruhi sektor perbankan Jepang.

"Jika peringkat bank juga diturunkan, itu bisa meningkatkan biaya pengadaan dolar oleh perbankan," katanya.

Jepang telah meningkatkan jumlah stimulus ekonomi untuk memerangi dampak virus menjadi sekitar US$2 triliun, atau sekitar 40 persen dari ukuran ekonominya.

Namun, Fitch dan perusahaan pemeringkat lainnya baru-baru ini mengatakan mungkin tidak akan ada konsekuensi peringkat jika pemerintah merealisasikan janji untuk menyeimbangkan anggarannya pada tahun 2025.

Kekhawatiran yang lebih besar yang dilihat perusahaan pemeringkat lebih terkait dengan seberapa cepat ekonomi Jepang dapat pulih dari pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper