Bisnis.com, SOLO - Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Solo memperbolehkan warga Salat Iduladha berjamaah di tanah lapang (lapangan) pada Jumat (31/7/2020) mendatang.
Tapi, pelaksanaan Salat Iduladha harus dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin mengingat beberapa hari terakhir angka kasus Covid-19 meningkat tajam.
"Karena peningkatan kasus Covid-19 di Solo, untuk Salat Iduladha bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Kalau digelar di tempat umum diimbau tidak dalam jumlah besar," ujar Ketua PD Muhammadiyah Solo, Subari, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/7/2020).
Menurut dia, pemecahan jamaah Salat Iduladha di Solo menjadi kelompok-kelompok kecil itu sesuai edaran dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
"Selain itu kami dari PD Muhammadiyah Solo memberikan penekanan agar Salat Iduladha dilakukan di tempat yang terjaga higienitasnya," kata dia.
Panitia Salat Iduladha harus menjaga kebersihan tempat salat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti dengan menyiapkan thermogun, menjaga jarak antar jemaah, serta mewajibkan jemaah memakai masker.
Selain itu durasi ceramah atau khotbah diperpendek. "Untuk salatnya pun tidak lama-lama," urai dia.
Kebijakan membolehkan Salat Idul Adha di tanah lapang, menurut Subari, selaras dengan kebijakan Pemkot Solo.
Sebelumnya, pada Hari Raya Idulfitri, pemerintah meniadakan Salat Id berjamaah di tanah lapang yang mengundang kerumunan dalam jumlah besar.
Hanya di daerah dengan zona risiko Covid-19 rendah atau zona hijau yang boleh menjalankan Salat Idulfitri berjamaah, itu pun jumlah pesertanya dibatasi.