Bisnis.com, WASHINGTON - Kaum pengangguran di AS akan tetap mendapatkan bantuan hingga akhir tahun ini. Meski begitu, jumlah bantuan akan dikurangi dari yang pernah mereka terima.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin pada Sabtu (25/7) mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump mendukung perpanjangan tunjangan pengangguran tersebut.
Bantuan akan diberikan hingga akhir tahun dalam putaran bantuan virus Corona berikutnya.
Pemerintah dan Kongres AS telah berupaya untuk mencapai kesepakatan soal paket bantuan berikutnya karena tunjangan pengangguran, yang ditingkatkan menjadi 600 dolar AS (sekitar Rp8,7 juta) per minggu dan disetujui Kongres pada awal pandemi, berakhir pada 31 Juli.
Mnuchin mengatakan dia telah berbicara pada Jumat (24/7) dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan pejabat tinggi partai Demokrat di Kongres, Nancy Pelosi, yang mengatakan tidak menginginkan perpanjangan asuransi pengangguran yang bersifat jangka pendek.
"Kami juga tidak ingin perpanjangan jangka pendek, kami menginginkan sesuatu hingga akhir tahun," kata Mnuchin di gedung Capitol, Sabtu.
Di gedung itu, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows bertemu dengan staf Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell soal upaya menyelesaikan detail paket bantuan.
Mnuchin mengatakan pekan lalu bahwa Partai Republik menginginkan perpanjangan tunjangan pengangguran yang menggantikan 70 persen dari upah. Ide itu ia ulangi Sabtu.
"Kami ingin memastikan bahwa ada koreksi teknis, sehingga orang tidak dibayar lebih banyak untuk tinggal di rumah daripada bekerja," katanya.
Mnuchin mengatakan dia berharap agar rancangan awal undang-undang itu muncul pada Senin (27/7/2020).
Meadows menyiratkan bahwa kesepakatan tentang undang-undang mandiri soal tunjangan pengangguran itu dapat dicapai sebelum batas waktu 31 Juli.
Dengan demikian masih ada waktu untuk merundingkan hal-hal lain guna membantu warga Amerika menangani perlambatan ekonomi akibat pandemi.