Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan program Padat Karya Tunai (PKT) akan difokuskan untuk 15 proyek untuk kepentingan masyarakat di desa.
Upaya ini untuk mempertahankan daya beli dan mengurangi angka pengangguran selama pandemi.
Dia menjelaskan bahwa 15 program yang dijalankan berada di sektor perumahan, jalan dan jembatan, pemukiman, hingga sumber daya air seperti pembuatan irigasi buatan dan perbaikan sungai. Basuki juga berharap program ini dapat meningkatkan serapan tenaga kerja.
“Kita harap bisa menyerap tenaga kerja 415.000 tenaga kerja. Progresnya terserap 387.500 tenaga kerja dari Rp4,8 triliun,” katanya saat webinar Kamis (23/7/2020).
Dia menjelaskan bahwa 15 program yang dijalankan berada di sektor perumahan, jalan dan jembatan, pemukiman, hingga sumber daya air seperti pembuatan irigasi buatan dan perbaikan sungai.
Selain itu, pemerintah dalam waktu dekat akan membeli produk-produk milik masyatakat melalui program membeli produk rakyat. Basuki mengatakan saat rapat terbatas hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah diminta Presiden Jokowi menyiapkan anggaran untuk program tersebut.
Baca Juga
"Jadi Menteri Keuangan diminta menyiapkan anggaran, nama programnya membeli produk rakyat," terangnya
Dia menjelaskan bahwa pemerintah akan membeli produk dari masyarakat seperti perikanan dan hasil tanam. Beberapa komoditas tersebut di antaranya berupa udang, kopi, karet hingga telur.
Seluruh produk yang akan dibeli merupakan barang yang sudah menumpuk dan tidak dibeli oleh masyarakat. Dalam kondisi itu, pemerintah akan membeli hasil tanam dan perikanan tersebut.
Dia mencontohkan di Aceh, sedikitnya terdapat 1,3 ton kopi menumpuk karena daya beli berkurang. Untuk itu pemerintah akan membeli produk tersebut.
Sejauh ini, Kementerian PUPR telah menggelontorkan Rp4,8 triliun dari Rp11,3 triliun anggaran untuk program padat karya tunai.