Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 29 anak buah kapal (ABK) WNI Sur Este 709 berhasil dipulangkan setelah kapal mereka kebakaran pada 23 Juni 2020.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri, Senin (20/7/2020), dari 39 ABK Sur Este 709 sebanyak 29 di antaranya berasal dari Indonesia. Dalam peristiwa kebakaran, mereka semua selamat tanpa ada yang terluka.
Duta Besar RI Buenos Aires Niniek Kun Naryatie mengatakan selama 3 pekan menunggu kepulangan, KBRI juga membantu negosiasi ganti rugi antara ABK dan pemilik kapal.
Para ABK tiba di Tanah Air pada 14 Juli 2020 untuk selanjutnya dipulangkan ke kota asalnya masing-masing.
“Selain kerap kali mengalami kesulitan kemanusiaan seperti terlantar karena sakit atau kecelakaan, tidak semua [ABK] dapat memperoleh barang kebutuhan dasar dan alat sanitasi yang diperlukan," tuturnya.
Maia Uhalde dari kantor Konsul Kehormatan RI di Montevideo yang sejak awal mengurus mereka di Montevideo turut mendampingi mereka hingga ke bandar udara internasional Carrasco di Montevideo.
Baca Juga
Kebakaran yang bermula di palka kapal menjalar cepat. Semua ABK terpaksa melarikan diri ke darat tanpa membawa barang-barang pribadi, termasuk pakaian hangat untuk musim dingin.
Dalam masa kritis seperti itu, KBRI Buenos Aires memberikan bantuan berupa pakaian hangat, makanan, dan perlengkapan mandi. Alat sanitasi seperti gel beralkohol dan tisu juga diberikan untuk mencegah penularan Covid-19 di masa pandemi.
Bantuan diserahkan melalui kantor Konsul Kehormatan RI di Montevideo yang berada di bawah koordinasi KBRI Buenos Aires.
Nursalim, salah satu ABK, berterima kasih atas bantuan dari KBRI. Pakaian hangat yang diterimanya membuatnya untuk dapat terus beraktivitas di tengah musim dingin di Montevideo dapat mencapai 5 derajat Celsius.
Uruguay kerap menjadi perlabuhan kapal berbendera asing. Kapal-kapal tersebut mempekerjakan ABK dari seluruh dunia, termasuk ratusan dari Indonesia.
Para ABK asal Indonesia yang berlabuh dapat singgah di Rumah Pelaut Indonesia (RPI) di Montevideo yang sudah beroperasi mulai Maret 2020.
Mereka dapat memanfaatkan RPI untuk berkumpul dan menghubungi keluarga di tanah air dengan memanfaatkan fasilitas wifi. RPI juga akan disiapkan untuk melayani pergantian paspor, lapor diri, dan urusan kekonsuleran lainnya.