Bisnis.com, JAKARTA - The International Monetary Fund (IMF) mengingatkan kepada seluruh anggotanya tentang pentingnya menyediakan program pemulihan ekonomi yang mengutamakan UMKM dan bisnis menengah.
Pasalnya, menurut IMF, tanpa bantuan pemerintah risiko bangkrut bisnis kecil dan menengah bisa meningkat tiga kali lipat.
Riset yang dilakukan IMF terhadap 17 negara menyimpulkan bahwa rata-rata jumlah UMKM yang berpotensi bangkrut di setiap negara bisa meningkat jadi 12 persen. Padahal, sebelum pandemi, kemungkinan terparah cuma ada di 4 persen.
"Di antara negara-negara G20 terutama, program bantuan pajak dan ongkos keamanan serta perizinan, juga bantuan subsidi bunga pinjaman merupakan aspek penting," tulis IMF, Kamis (16/7/2020).
Bila survei dikerucutkan lagi ke sektor jasa, IMF bahkan menemukan bahwa risiko bisnis kecil yang bangkrut bisa mencapai 20 persen. Sektor jasa yang paling terancam adalah yang punya kaitan dengan seni, hiburan, rekreasi dan pendidikan. Sementara untuk sektor yang masih berkaitan dengan pertanian, perairan, dan daur ulang menurut IMF masih berpeluang besar menyelamatkan diri.
IMF juga mencatat bahwa sepertiga pelaku bisnis kecil di Kanada, Korea Selatan, Inggris dan Amerika khawatir tidak akan bisa beroperasi hingga tahun depan.