Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Bantu Penanganan Darurat Banjir Bandang di Luwu Utara

Dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara. Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas bandara terendam banjir dan berdampak pada lumpuhnya operasional penerbangan. /Kemenhub
Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara. Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas bandara terendam banjir dan berdampak pada lumpuhnya operasional penerbangan. /Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membantu penanganan darurat banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020) malam.

Sebagai upaya tanggap darurat dikerahkan tiga unit ekskavator untuk pembersihan material lumpur akibat banjir.

Banjir bandang disebabkan oleh luapan air Sungai Masamba akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar sehingga menyebabkan akses jalan nasional Trans-Sulawesi Palopo—Masamba menuju Kota Masamba, Luwu Utara terputus karena banjir disertai lumpur setinggi 1 meter dan Bandar Udara Andi Jemma tertutup material banjir bandang.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter sebanyak 1 unit dan hidran umum berkapasitas 2.000 liter sebanyak 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih para pengungsi korban bencana banjir, karung sebanyak 1000 lembar, serta sembako.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kami juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum [IPA]  terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (14/7/2020).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan bahwa untuk penanganan sementara mencegah kembalinya meluap air sungai Kementerian PUPR menggunakan tanggul karung pasir.

Saat ini satu dari tiga ekskavator yang dikerahkan telah bekerja di lokasi bencana, sisanya masih dalam perjalanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper