Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi bisnis di Dubai menunjukkan tanda-tanda peningkatan pada pada Juni 2020 ketika kota itu dibuka kembali setelah pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Indeks Manajer Pembelian (PMI) IHS Markit, aktivitas sektor swasta nonminyak di pusat bisnis Timur Tengah meningkat untuk pertama kalinya sejak Februari. Indeks itu naik dari 46 pada Mei menjadi 50 bulan lalu.
"Beberapa sektor berada di jalur yang kembali normal, menurut responden survei, meskipun yang lain menyajikan gambaran yang lebih hati-hati, menemukan bahwa permintaan di beberapa daerah, terutama perjalanan dan pariwisata, masih sangat lemah," kata David Owen, seorang ekonom di IHS Markit, dilansir Bloomberg, Kamis (9/7/2020).
Perusahaan terus menurunkan lapangan kerja dengan angka penggajian menurun tajam. Sedangkan output tumbuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada tingkat yang solid. Ekspektasi bisnis pun berubah positif untuk pertama kalinya sejak Maret.
Harga pemasok meningkat selama Juni, menyebabkan sedikit kenaikan pada keseluruhan biaya di perusahaan sektor swasta nonminyak. Kepercayaan menguat dan bisnis optimistis tentang aktivitas yang tumbuh di tahun mendatang, tetapi masih jauh lebih lemah daripada sebelum awal pandemi virus corona.
Sementara itu, ekonomi di seluruh dunia mulai menunjukkan tanda-tanda rebound karena sebagian besar negara mulai memetakan jalur pemulihan dari pukulan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.
Uni Emirat Arab, di mana Dubai merupakan bagiannya, telah mengangkat jam malam dan membuka kembali perbatasannya. Penghitungan kasus secara nasional turun menjadi 445 pada Rabu, 8 Juli 2020, dari puncak Mei lebih dari 900.
"Perusahaan benar-benar membutuhkan dorongan untuk arus kas, karena banyak yang dibiarkan berjuang dengan pendapatan rendah dan beban biaya tinggi pada bulan Juni," kata Owen.