Bisnis.com, JAKARTA - Sejak siang hari tadi, tagar UIBergerak menjadi trending topik di twitter.
Tagar itu diduga bermula dari thread Badan Eksekutif Mahasiswa di akun twitternya BEUMUI_official terkait audiensi Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan rektorat UI.
Dalam cuitannya, BEM UI menyatakan pertemuan hari ini diminta pihak kampus untuk dilakukan secara tertutup dari publik dan menolak permintaan merekam jalannya audiensi yang diajukan oleh aliansi BEM se-UI dan BK MWA UI UM 2020.
Pihak kampus juga membatasi perwakilan mahasiswa hanya untuk 15 orang yang pemberitahuannya dilakukan secara mendadak.
Dalam pertemuan itu disebutkan jika Ketua BEM UI 2020 memaparkan hasil jaring aspirasi terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi finansial mahasiswa UI yang dilakukan oleh Adkesma BEM se-UI dan BK MWA UI UM 2020
Menurutnya, dalam Pembelajaran Jarak Jauh, banyak fasilitas yang tidak bisa digunakan oleh mahasiswa. Salah satunya penggunaan laboratorium.
Dia juga memaparkan hasil survei Adkesma BEM se-UI dan BK MWA UI UM 2020 menunjukkan bahwa 82,9% dari 3.305 responden merasa pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap kemampuan pembayaran BOP. Sementara itu, hasil survei yang dilakukan Pasca UI Gerak menunjukkan 86% responden mengakui bahwa sumber pendapatan pribadi atau orang tua terdampak langsung oleh pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, ada beberapa rekomendasi kebijakan yang diajukan oleh mahasiswa, yaitu:
1. Melakukan transparansi terkait pengalokasian BOP yang dibayarkan oleh mahasiswa UI selama masa pandemi Covid-19 kepada sivitas akademika UI.
2. Melakukan evaluasi proses kegiatan belajar mengajar dengan metode PJJ pada semester genap 2019/2020.
3. Melakukan pengalokasian anggaran biaya yang tidak digunakan selama masa pandemi Covid-19 untuk menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa UI selama masa PJJ dengan melakukan pemberian bantuan pulsa internet untuk seluruh mahasiswa UI, pemberian bantuan logistik untuk mahasiswa UI yang masih berada di lingkungan sekitar UI, dan peningkatan biaya untuk pengurangan biaya pendidikan pada semester ganjil periode 2020/2021.
4. Menerbitkan kebijakan penyesuaian biaya pendidikan semester ganjil periode 2020/2021 berupa pemotongan biaya pendidikan untuk mahasiswa UI dari semua jenjang pendidikan, termasuk mahasiswa UI angkatan 2020.
5. Melakukan pembuatan SPO yang jelas dan komprehensif terkait pengurangan, penundaan, pemindahan cluster golongan UKT, dan penyesuaian perhitungan biaya pendidikan pada semester ganjil periode 2020/2021.
6. Melakukan perpanjangan masa pembayaran biaya pendidikan pada semester ganjil periode 2020/2021 sesuai arahan dari Permendikbud No. 25 Tahun 2020.
Terkait rekomendasi itu, disebutkan thread itu lagi jika pihak Rektorat UI menyampaikan tidak dapat memberikan respons segera terhadap rekomendasi yang diberikan karena diperlukan kajian yang mendalam.
Perwakilan kampus menyatakan semua harus menanggung beban bersama-sama. Jadi, tidak dibebankan ke satu pihak, tapi pihak lain tidak ikut memikul. Dosen juga kesusahan, bukan cuma mahasiwa.
Disebutkan juga jika pihak kampus menyatakan harus pandai mengalokasikan uang terbatas, agar perguruan tinggi kita tetap masih melangkah maju. Termasuk pengalokasian segala bentuk kemudahan, subsidi, keringanan, beasiswa, dan lainnya harus tepat sasaran.
Disebutkan juga bahwa ada penurunan bantuan dari pemerintah ke beberapa PTN BH. Padahal, data menunjukkan bahwa RKAT UI tahun ini mengalami kenaikan bantuan dari pemerintah.
Mereka menjelskan jika UKT berubah maka bantuan dari pemerintah juga berubah. Pihak kampus pun tak bisa menentukan UKT secara sembarangan, di tengah pandemi ini kita harus mendiskusikan item-item pembentuk UKT ini ke Dikbud terkait pengkategorian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung. Tiap-tiap PTN memberikan item-item yang membentuk UKT kepada Dikbud.
Pihak rektorat UI juga mengkritisi jumlah sampal survei jaring aspirasi mahasiswa UI yang tidak mencapai 10% populasi. UI juga menyediakan mekanisme bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan.
Disebutkan juga bahwa terdapat alokasi dana yang dipindahkan untuk penanganan Covid-19.
Namun audiensi itu selesai tanpa kesimpulan.