Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kepolisian harus ikut mengawal percepatan penanganan Covid-19.
Selain itu, Presiden mengingatkan agenda strategis Polri seperti pengamanan pemilihan kepala daerah serentak tahun ini.
“Potensi ancaman stabilitas keamaanan dalam negeri juga perlu diwaspadai terutama menjelang pelaksanaan pilkada serentak di akhir tahun 2020 di bulan Desember,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-74, di Istana Negara yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/7/2020).
Presiden mengatakan Pilkada 2020 akan berbeda. Meskipun Polri memiliki pengalaman mengawal Pilkada serentak 2017 dan 2018, tahun ini harus sembari menjaga protokol kesehatan.
“Saya tahu tugas ini tidaklah mudah namun saya yakin Polri, TNI, serta penyelenggara dan pengawas Pemilu akan mampu menjalankan tugas ini dengan baik,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden berpesan bahwa ke depan Polri akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan semakin kompleks, mulai dari kejahan konvensional, kejahatan lintas negara, hingga kejahatan terhadap kekayaan negara. Oleh karena itu reformasi diri menjadi modern dan profesional menjadi kebutuhan utama.
Baca Juga
Jajaran Polri harus terus mereformasi diri secara total, selalu berupaya memperbaiki diri untuk lebih profesional dan modern. Ubah semua kelemahan menjadi sebuah kekuatan, pesan Presiden.
Adapun, tahapan Pilkada serentak 2020 dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Terakhir, tahapan Pilkada terhenti pada penyerahan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan.
Setelah memasuki masa transisi, pemerintah kembali melanjutkan tahapan Pilkada pada 15 Juni 2020 dengan agenda pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih.
Penyelenggara juga mengatur ulang tahapan Pilkada 270 daerah termasuk waktu pemungutan suara pada 9 Desember 2020.