Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona 26 Juni: Jumlah Spesimen yang Diperiksa Lampaui Target Jokowi

Jumlah spesimen yang diperiksa pada Jumat (26/6/2020) mencapai 22.819 spesimen per hari atau melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Petugas medis melayani rapid test di Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring Sport City Palembang. Bisnis-dinda wulandari
Petugas medis melayani rapid test di Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring Sport City Palembang. Bisnis-dinda wulandari

Bisnis.com, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan pemeriksaan spesimen melampaui target. Per Jumat (26/6/2020), spesimen yang telah diperiksa dalam 24 jam terakhir sebanyak 22.819 spesimen. Dengan demikian total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 731.781 spesimen.

“Dari jumlah ini dapat hasil konfirmasi positif 1.240, sehingga total menjadi 51.427 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Jumat (26/6/2020).

Adapun, jumlah pasien yang sembuh bertambah bertambah 1.240 orang sehingga totalnya menjadi 51.427 orang, sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 63 orang sehingga menjadi 2.683 orang.

Data tersebut dikumpulkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sampai dengan pukul 12.00 WIB dan diambil dari laporan Gugus Tugas di 34 provinsi.

Sementara itu, pada Kamis (25/6/2020) jumlah kasus pasien positif Covid-19 bertambah 1.178 orang sehingga totalnya menjadi 50.187 kasus. Penambahan pasien baru tersebut diperoleh dari pemeriksaan spesimen sebanyak 19.510 spesimen per hari. Pencapaian itu di bawah target yang ditetapkan pemerintah yaitu 20.000 spesimen per hari.

Seperti diketahui, jumlah spesimen menjadi syarat untuk menuju normal baru. Presiden Jokowi pertama kali mematok target pemeriksaaan spesimen per hari pada April dengan jumlah 10.000 spesimen per harinya. Setelahnya, Presiden membuat target baru, yakni 20.000 spesimen per hari.

Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap masyarakat terpapar virus Corona dilakukan lebih agresif untuk menekan penyebaran virus tersebut. Dia ingin proses pelacakan tak lagi dengan cara konvensional, melainkan menggunakan bantuan sistem teknologi komunikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper