Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Korea Selatan Melambat pada Juni

Kantor Bea Cukai Korea Selatan mengatakan rata-rata pengiriman harian turun 16 persen dalam dua puluh hari pertama bulan ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Pabrik Hyundai, industri otomotif Korea Selatan, di Beijing, China./Bloomberg/Tomohiro Ohsumi
Pabrik Hyundai, industri otomotif Korea Selatan, di Beijing, China./Bloomberg/Tomohiro Ohsumi

Bisnis.com, JAKARTA - Data perdagangan awal Korea Selatan menunjukkan angka ekspor turun pada Juni 2020 di tengah meningkatnya permintaan semikonduktor dan pesanan dari China.

Kantor Bea Cukai Korea Selatan mengatakan rata-rata pengiriman harian turun 16 persen dalam dua puluh hari pertama bulan ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka itu membaik dari penurunan yang melebihi 20 persen pada Mei.

Total pengiriman semikonduktor, sumber pendapatan perdagangan terbesar di negara itu, naik 2,6 persen, sedangkan pengiriman kapal meningkat 36 persen. Ekspor ke China, pasar luar negeri terbesar Korea Selatan, naik 15 persen.

Melambatnya penurunan ekspor Korea Selatan yang dipandang sebagai barometer perdagangan dunia, mendukung tanda-tanda dampak pandemi yang melonggar terhadap ekonomi global ketika pasar-pasar utama mulai dibuka kembali dan pabrik-pabrik China meningkatkan produksi.

Namun, masih terlalu dini untuk optimisme penuh mengingat potensi gelombang infeksi baru dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China baru-baru ini.

"Ketegangan cenderung berlanjut, terutama menjelang pemilihan presiden AS," kata Mun Byung-ki, seorang peneliti di Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, dilansir Bloomberg, Senin (22/6/2020).

Dia melanjutkan, pemilihan presiden AS merupakan variabel lain yang harus diperhatikan dalam penurunan ekspor, selain kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi.

Sementara itu, semakin banyaknya orang yang bekerja dan belajar di rumah telah mendongkrak permintaan chip Korea Selatan di tengah pandemi. Adapun pembuat kapal lokal melihat peningkatan pesanan dari seluruh dunia, termasuk Timur Tengah. Menurut laporan perdagangan, pengiriman produk nirkabel seperti handset naik 11 persen.

Ekspor keseluruhan selama 20 hari pertama bulan ini turun kurang dari rata-rata harian, didorong oleh 1,5 hari kerja tambahan dalam periode dibandingkan dengan tahun lalu. Total pengiriman hingga 20 Juni turun 7,5 persen, sementara impor turun 12 persen.

Penjualan mobil turun 37 persen dan produk minyak turun 41 persen, sedangkan peralatan konsumen turun 15 persen. Ekspor ke AS turun 10 persen, pengiriman ke UE turun 14 persen dan ke Jepang turun 16 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper