Bisnis.com, JAKARTA - Sengketa perbatasan membuat hubungan China dan India memanas. India maupun China saling menuduh telah terjadi pelanggaran perbatasan de facto di Pegunungan Himalaya.
Pada awal pekan ini, pasukan China dan India terlibat bentrokan di wilayah Himalaya tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi, kemarin, berusaha mengabaikan bentrokan yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan melukai 70 orang lainnya.
Namun, hari ini pemerintahan Modi menyalahkan China karena mendirikan bangunan "tepat di seberang Garis Kendali Aktual" yang diketahui sebagai demarkasi.
India tidak akan mengizinkan perubahan sepihak terhadap perbatasan yang disengketakan itu, demikian pernyataan pemerintah India, Sabtu (20/6/2020).
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menuding pasukan India melakukan "provokasi yang disengaja" di wilayah Himalaya.
Baca Juga
Melalui serangkaian cuitan di Twitter, Zhao mengatakan bahwa Lembah Galwan berada di sisi garis China, India, tuding Zhao, sejak April secara sepihak membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di wilayah tersebut.
Pasukan India "melintasi Garis Kendali Aktual" dan menyerang perwira dan prajurit China yang ada di sana untuk negosiasi, memicu "konflik fisik yang sengit," kata Zhao.
Sejauh ini, China belum merilis angka pasukannya yang menjadi korban.
Modi pada Jumat (19/6) tampaknya meremehkan bentrokan dengan pasukan China.Modi mengatakan, "tidak ada yang menyusup ke perbatasan kami, tidak ada orang di sana sekarang, maupun tentara kami telah ditangkap."
Bentrokan tersebut merupakan yang paling mematikan dalam setengah abad terakhir relasi dua tetangga bersenjata nuklir itu.