Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bentrokan Berdarah dengan China, Perwira Komandan India Tewas

Tiga personil militer India, termasuk seorang perwira komandan, dilaporkan tewas dalam suatu bentrokan sengit dengan tentara China di Ladakh, wilayah Himalaya.
Gunung Himalaya terlihat dari jarak 200km untuk pertama kalinya dalam 30 tahun pada 4 April 2020, bersamaan dengan lockdown di India yang menurunkan tingkat polusi udara. (ANTARA/Twitter/@khawajaks)
Gunung Himalaya terlihat dari jarak 200km untuk pertama kalinya dalam 30 tahun pada 4 April 2020, bersamaan dengan lockdown di India yang menurunkan tingkat polusi udara. (ANTARA/Twitter/@khawajaks)

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga personil militer India, termasuk seorang perwira komandan (CO), dilaporkan tewas dalam suatu bentrokan sengit dengan tentara China di Ladakh, wilayah Himalaya.

Insiden pada Senin (15/6/2020) malam waktu setempat itu terjadi setelah ketegangan meningkat selama berpekan-pekan dan kedua belah pihak mengerahkan ribuan pasukan tambahan di wilayah tersebut.

"Selama proses de-eskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, sebuah pertempuran sengit terjadi kemarin malam dan menimbulkan korban. Korban jiwa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara,” ujar juru bicara militer India dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera.

Pejabat militer senior kedua belah pihak saat ini dikabarkan mengadakan pertemuan di tempat itu guna meredakan situasi.

Ketegangan antara kedua negara acapkali berkobar mempersoalkan perbatasan sepanjang 3.500 kilometer yang tidak pernah ditentukan dengan tepat.

Ribuan tentara dari dua negara tetangga yang bersenjata nuklir ini telah terlibat dalam bentrokan terbaru sejak Mei di wilayah Ladakh, yang berbatasan dengan Tibet.

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian pada Selasa (16/6/2020) mengatakan bahwa ia tidak memiliki informasi yang relevan tentang bentrokan yang menyebabkan tewasnya tiga tentara India ini.

Namun dia mengatakan dua tentara India telah secara ilegal menyeberang ke wilayah China sebanyak dua kali pada 15 Juni dalam suatu tindak "pelanggaran serius" atas konsensus yang dicapai sebelumnya antara kedua negara.

“Mereka memprovokasi dan menyerang personil China, sehingga menyebabkan konfrontasi fisik yang hebat. China telah mengajukan protes dan representasi kepada pihak India,” ungkapnya.

“China menuntut pihak India membatasi tentara garis depan dan menghindari pergerakan sepihak yang akan memperumit situasi di perbatasan,” tambah Zhao, dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Al Jazeera, Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper