Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Akan Mulai Perbolehkan Kegiatan Komersial

Kegiatan komersial akan kembali diperbolehkan di Arab Saudi. Walau wabah Covid belum mereka, Saudi akan tetap mencabut pembatasan pergerakan.
Kegiatan komersial akan kembali diperbolehkan di Arab Saudi. Walau wabah Covid belum mereka, Saudi akan tetap mencabut pembatasan pergerakan./Mohammed Almuaalemi-Bloomberg
Kegiatan komersial akan kembali diperbolehkan di Arab Saudi. Walau wabah Covid belum mereka, Saudi akan tetap mencabut pembatasan pergerakan./Mohammed Almuaalemi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi akan memulai kembali semua kegiatan komersial dan mencabut pembatasan pergerakan bahkan ketika kasus coronavirus tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Jam malam akan dicabut di seluruh negara mulai pukul 6 pagi pada hari Minggu, tetapi perjalanan internasional dan ziarah Muslim atau Umrah akan tetap dilarang. Demikian dilaporkan Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (20/6/2020),

Selain itu, masyarakat di Arab Saudi diminta tetap menjaga jarak sosial di tempat umum dan wajib memakai pelindung wajah. Pertemuan pun dibatasi, tidak boleh lebih dari 50 orang.

Dengan lebih dari 4.000 kasus Covid-19 baru per hari, pandemi ini melonjak di Arab Saudi. Pekan lalu Saudi menjadi negara ke-15 yang mencatat 100.000 kasus penyakit ini.

Arab Saudi melaporkan 3.941 kasus Covid-19 pada Sabtu (20/6/2020). Sementara itu, total jumlah kasus mencapai 145.991 pada Kamis.

Di Jeddah dan Mekah, wilayah dengan angka kematian lima kali lebih tinggi dari ibu kota, pembatasan justru telah dikurangi.

Bahkan di Riyadh, ketika kasus-kasus baru melonjak ke rekor lebih dari 2.300 pada Rabu, pekerja tetap pergi ke kantor dan restoran tetap menerima pengunjung.

Seperti bagian dunia lainnya, Arab Saudi berusaha menyeimbangkan masalah kesehatan masyarakat dengan keharusan mempertimbangkan aspek ekonomi.

Motivasi untuk kembali ke beberapa versi normal sangat kuat di kerajaan yang bergantung pada minyak tersebut. Saat ini Saudi menghadapi krisis ganda dengan gejolak di pasar minyak yang mengalami kemerosotan terkait wabah Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper