Keuangan dan Peta Kekuatan
Akan tetapi, satu hal yang tidak kalah menarik dari sisi kontroversi dan hasil jajak pendapat secara umum adalah faktor kemampuan kedua kandidat dalam melindungi keuangan pribadi warga.
Kalau pilpres dilakukan hari ini, berdasarkan siapa yang terbaik untuk keamanan keuangan pribadi, maka faktor itu bisa menjadi pemicu perlombaan yang ketat di antara Trump dan Biden untuk menuju Gedung Putih untuk periode 2020-2024.
Karena itu cukup menarik melihat sebuah survei dari Bankrate.com yang menemukan bahwa 36 persen orang Amerika Serikat percaya bahwa Trump akan lebih baik untuk keamanan dan kenyamanan keuangan mereka. Adapun sebanyak 35 persen berpikir bahwa Joe Biden akan menjadi pilihan utama.
Hasil survei itu mencatat 14 persen dari mereka tidak berpendapat dan 15 persen mengatakan mereka tidak tahu.
Mereka yang lebih cenderung memilih Trump berdasarkan masalah ini termasuk orang dewasa kulit putih, golongan baby boomer, dan mereka yang berpenghasilan tertinggi.
Orang-orang yang lebih cenderung memilih Biden termasuk mereka yang berpenghasilan lebih rendah, orang dewasa berkulit hitam, penduduk negara bagian di wilayah barat daya dan orang-orang yang memiliki gelar sarjana.
Pemilih yang cenderung mengatakan bahwa Trump maupun Biden tidak akan lebih baik untuk dompet mereka termasuk orang-orang independen, milenial, dan yang berpenghasilan terendah, menurut hasil survei itu.
Sedangkan jajak pendapat NBC News/Wall Street Journal baru-baru ini menemukan bahwa Trump memimpin dalam hal masalah-masalah, seperti berurusan dengan ekonomi secara keseluruhan, kembali bekerja dan berhubungan dengan kebijakan terhadap China.
Akan tetapi, Biden unggul dalam berurusan dengan virus corona, perawatan kesehatan, masalah yang berhubungan dengan warga Afro-Amerika dan hak-hak wanita.
Kejutan pada Detik Terakhir?
Meski Biden merajai hasil survei, dan Trump penuh dengan kontroversi, bukan berarti Biden akan melewati jalan mulus dan penuh bunga-bunga menuju Gedung Putih. Pasalnya, politik memiliki logikanya sendiri yang memang tidak jarang menghasilkan kejutan dan kontroversi.
Ada sejumlah faktor kekuatan dan kelemahan yang masih belum bisa dihitung di antara keduanya. Hal itulah yang membuat peluang keduanya untuk menjadi pemenang Pilpres AS 2020 belum bisa ditebak, bahkan bisa menghasilkan sebuah kontroversi baru dalam sejarah pemilihan presiden AS.
Biden juga tidak lepas dari kontroversi. Faktor ini kemungkinan akan menjadi salah satu faktor yang membuat Trump unggul. Salah satu kontroversi yang paling melekat soal Biden adalah kasus dugaan suap yang menjerat putranya, Hunter Biden.
Hasil jajak pendapat juga menunjukkan Trump unggul enam poin di negara bagian Florida, Iowa, Minnesota, Pennsylvania, dan Wisconsin dengan perbandingan 50 persen versus 44 persen seperti dikutip CNBC.com.
Lantas, siapa yang akan jadi pemenang dalam pilpres nanti? Apakah Trump mampu bertahan?
Atau, justru Biden yang akan menjadi presiden ke-46 Negeri Paman Sam dengan segala dinamika sosial, politik dan ekonomi? Kita tunggu saja!