Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan antarmenteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara (Asean) bersama Rusia pada hari, Rabu (17/6/2020), berfokus pada peningkatan ketersediaan medis dan kedokteran militer pada masa pandemi Covid-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan semua negara termasuk negara anggota Asean dan Rusia menghadapi tantangan yang sama untuk dapat mengatasi penyebaran pandemi dan juga dampak sosial ekonominya.
Indonesia sebagai wakil pemandu pertemuan kali ini merangkum beberapa agenda kerja sama yang mengemuka dalam pertemuan tersebut. Pertama, rencana peningkatan kapasitas sistem kesehatan publik di kawasan sesuai International Health Regulations 2005.
Kedua, mendukung Covid-19 Aseam Response Fund dan ketersediaan suplai medis untuk kawasam regional melalui proyek bersama yang didanai Asean – Russian Federation Dialogue Partnership Financial Fund (ARDPFF).
Ketiga, mempromosikan kerja sama bidang kedokteran militer melalui Asean-Led Mechanism untuk menunjang upaya penanganan pandemi.
Keempat, meningkatkan kerja sama dalam upaya pemulihan pasca pandemi dengan berfokus pada kelompok rentan dan UMKM.
Kelima, mempromosikan kerja sama bidang riset dan pengembangan vaksin dan obat-obatan Covid-19 dan pandemi lainnya yang terjangkau dan dapat diakses seluruh pihak.
"Identifikasi kerja sama-kerja sama tersebut akan direflesikan dalam program kerjasama yang ada saat ini dan Comprehensive Plan of Action untuk tahun 2021-2025," ujarnya.
Sebagai informasi, Rusia secara resmi menjadi mitra dialog Asean sejak 1996. Pada Pertemuan Tingkat Tinggi Asean-Rusia tahun 2018, Asean
sepakat mengangkat kemitraan dengan Rusia menjadi mitra strategis.
Sementara Menlu Rusia Sergei Lavrov menyampaikan pandemi tidak akan memperlemah kemitraan strategis Asean dan Rusia.
Terkait kerja sama Asean dengan Rusia, kedua belah pihak telah merealisasikan sejumlah agenda di antaranya Table Top Exercise dalam kerangka Asean Center for Military Medicine pada 3 pekan yang lalu dan pelatihan untuk para medis
Selain itu, usulan pernyataan pemimpin pada Penguatan Kapasitas Kolektif dalam Pencegahan dan Respons sebagai langkah penguatan kerangka East Asia Summit (EAS), yang salah satu anggotanya adalah Rusia.