Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Jakarta Mulai Proses Pembuatan Serum Antibodi Pasien Sembuh Covid-19

Di tengah nihilnya vaksin virus Corona, antibodi di dalam plasma darah mantan pasien Covid-19 terpilih pun bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19 yang kesulitan melawan infeksi virus Corona.
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terappi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terappi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa pembuatan serum antibodi dari plasma darah mantan pasien positif Covid-19 di Jakarta tengah berlangsung.

Seperti diketahui, di tengah nihilnya vaksin virus Corona, antibodi di dalam plasma darah mantan pasien Covid-19 terpilih pun bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19 yang kesulitan melawan infeksi virus Corona.

Riza mengungkapkan per hari ini, Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta sudah memulai pengambilan plasma darah ini sesuai dengan arahan Ketua Gugus Tugas Covid-19 nasional sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

"Karena itu, kami mengajak kepada seluruh warga yang sudah sembuh dari Covid-19 bersama-sama memberikan plasma konvalesennya kepada PMI DKI, untuk membantu pasien yang berada di rumah sakit [rujukan Covid-19] dan Wisma Atlet," jelasnya, Minggu (14/6/2020).

Riza menjamin bahwa metode penyembuhan ini aman dan efektif, serta menggunakan prosedur yang didukung para ahli dan sumber terpercaya.

"Selama ini PMI DKI bekerja secara profesional dan soal ini, sudah mendapatkan sertifikat CPOB [Cara Pembuatan Obat yang Baik dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan]. Jadi, ini sangat baik. Jadi, pasien tidak perlu khawatir karena semuanya melalui proses. Tidak hanya yang cermat, teliti, tapi higienis," tutupnya.

Pembuatan serum antibodi treatment ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PMI DKI Jakarta dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan kepada Bisnis bahwa proses pembuatan dari pihaknya membutuhkan kerja sama dengan PMI untuk memilih mantan pasien 'yang kuat', dan memastikan pengambilan sampel sesuai dengan prosedur.

"Serum ini akan diberikan kepada masyarakat yang masih dirawat, terutama yang keadaannya agak berat sampai berat," ujar Amin kepada Bisnis.

Pria yang akrab disapa Prof Amin ini menjelaskan pengobatan menggunakan plasma convalescent yang diambil kira-kira 2-4 minggu dari mantan pasien sembuh, sudah diterapkan di beberapa negara besar.

Harapannya, dengan pengobatan ini, tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Jakarta bisa meningkat, terutama bagi pasien yang susah payah melawan infeksi virus Corona dengan antibodinya sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper