Bisnis.com, JAKARTA - Jepang berencana melonggarkan pembatasan perjalanan terkait Covid-29 pada musim panas ini, dengan pertama-tama mengizinkan hingga 250 pebisnis per hari dari Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam, seperti dikatakan sejumlah sumber dari pemerintah dan media setempat pada Kamis (11/6).
Untuk sementara pebisnis dari negara selain empat negara itu dilarang melakukan perjalanan bisnis ke Jepang, karena Negeri Sakura itu masih menerapkan larangan masuk bagi warga negara dari 111 negara.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa saat ini Jepang menerapkan larangan masuk pada 111 negara dan kawasan, dan calon pendatang yang dalam kurun waktu dua pekan pernah mengunjungi negara-negara dalam daftar terlarang tersebut akan ditolak masuk.
"Kami akan terus mempertimbangkan dengan saksama berbagai cara untuk melanjutkan kembali sebagian perjalanan internasional secara bertahap, sembari menjaga agar infeksi tidak menyebar," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada komite parlemen, seperti dilaporkan Xinhua, Jumat (12/6/2020).
Para pendatang dari negara-negara yang diizinkan masuk harus menjalani tes sebelum tiba di Jepang untuk membuktikan bahwa mereka negatif Covid-19. Setelah mendarat di Jepang, mereka wajib mengikuti tes lagi, kata sumber yang mengetahui masalah ini.
Mereka yang memenuhi syarat masuk akan diminta menyerahkan rincian tempat tinggal selama kunjungan serta rencana perjalanan ke tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi kepada petugas, kata sumber tersebut.
Mereka mungkin akan diminta agar tidak menggunakan transportasi umum dan diwajibkan menggunakan aplikasi GPS pada ponsel sehingga pelacakan kontak dapat dilakukan jika mereka terinfeksi.
Sedangkan bagi penduduk Jepang yang ke luar negeri, sekitar 181 negara dan kawasan menerapkan larangan perjalanan atau pembatasan terhadap Jepang, dengan Australia dan Selandia Baru dikabarkan menyebut masih terlalu dini untuk mengizinkan masuknya pengunjung dari Jepang.
Jepang sedang berdialog dengan Thailand, Vietnam, Australia, dan Selandia Baru sebagai kandidat kelompok pengunjung pertama yang akan diizinkan masuk, meskipun pemerintah Jepang berharap tindakan ini bersifat timbal balik, kata sumber itu.
Keempat negara ini dipilih karena dinilai berhasil mengendalikan wabah coronavirus di negara masing-masing, ditambah faktor hubungan bisnis antara Jepang dengan negara-negara tersebut, lanjut sumber itu.
Pemerintah Jepang mengatakan bahwa setelah pelonggaran awal untuk keempat negara tersebut, pihaknya akan berusaha memperluas pelonggaran pembatasan untuk China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.