Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Tunda Ibadah Haji 2020, Singapura Sudah Lebih Dahulu

Adapun negara tetangga seperti Malaysia dan Bangladesh hingga saat ini masih menunggu keputusan ibadah haji dari Arab Saudi.
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia bukan negara pertama yang memutuskan penundaan ibadah haji 1440 Hijriyah/2020 ke tahun depan di tengah pandemi Covid-19.

Singapura telah memutuskan hal yang sama sejak 15 Mei 2020. Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) berdasarkan konsultasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura memutuskan untuk menunda pemberangkatan 900 jemaah hajinya ke tahun depan. Hal ini seperti dilansir dari laman resmi MUIS.

Komite Fatwa MUIS telah menggelar sidang sepakat menangguhkan ibadah haji bagi jemaah Singapura karena alasan kesehatan dan keselamatan mereka. Menurut MUIS, tidak seluruh pra kondisi ibadah haji dinyatakan aman.

MUIS mencatat, 80 persen warga Singapura yang mendaftar haji berumur di atas 50 tahun sehingga dinilai lebih berisiko terinfeksi Covid-19.

Adapun negara tetangga seperti Malaysia dan Bangladesh hingga saat ini masih menunggu keputusan ibadah haji dari Arab Saudi.

Dikutip dari Dhaka Tribune (4/5/2020), jumlah pendaftar haji di Bangladesh bahkan turun drastis menjadi 66.000 orang dari kuota sebesar 137.198 jemaah.

Pakistan sebagai negara dengan jemaah haji terbesar kedua setelah Indonesia juga belum memutuskan, tetapi tengah berharap dapat memberangkatkan 20 persen dari kuota haji tahun ini.

Sementara itu, Indonesia lewat Kementerian Agama baru saja memutuskan penangguhan pemberangkatan jemaah haji pada tahun ini lantaran tidak memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh persiapan pemberangkatan, termasuk pengurusan visa, penerbangan, dan layanan lainnya.

Berdasarkan paparan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2019, jumlah jemaah haji Indonesia menjadi yang terbesar dengan jumlah 221.000 orang pada 2019, diikuti dengan Pakistan (179.210), India (170.000), Bangladesh (127.198), dan Mesir (108.000).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper