Bisnis.com, JAKARTA - Boeing Co siap melakukan pemangkasan tenaga kerja dalam jumlah besar pada minggu ini.
Seperti dilansir Bloomberg, langkah ini dilakukan untuk memotong biaya operasional di tengah kontraksi tajam bisnis penerbangan.
Perusahaan telah menyampaikan kepada serikat pekerja bahwa pemberitahuan PHK akan keluar hari Jumat ini (29/5/2020) dan beberapa manajer sudah mulai memperingatkan karyawan bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan.
Informasi ini disampaikan oleh SPEEA, serikat pekerja yang mewakili sekitar 18.000 insinyur di wilayah Puget Sound.
Chief Executive Officer Dave Calhoun bulan lalu memperingatkan bahwa Boeing akan memangkas 10 persen tenaga kerjanya atau sekitar 16.000 pekerjaan. Kebijakan ini harus dilakukan untuk mengecilkan operasi perusahaan karena banyak pelanggan maskapainya berjuang tengah berjuang bertahan hidup.
Saingan perusahaan, Airbus SE juga telah mempertimbangkan pengurangan pekerjaan setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi produksi lebih dari sepertiga.
Baca Juga
Boeing mengatakan kepada serikat pekerja teknik bahwa perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan sebesar 15 persen dan memangkas 20 persen pekerja kerah putih di wilayah Seattle dan California Selatan, menurut Puget Sound Business Journal.
Sementara itu, Boeing sudah mulai memangkas pekerjaan di Kanada dan Australia.
Calhoun pesimistis penjualan akan kembali ke level yang sama pada 2019 dalam tiga tahun lagi, atau mulai tumbuh secara berarti sampai pertengahan dekade.
Boeing juga telah menarik pinjaman berjangka US$13,8 miliar dan menerbitkan obligasi senilai US$25 miliar untuk membantu perusahaan menahan gejolak dalam beberapa tahun ini.