Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taliban dan Afghanistan Gencatan Senjata Selama Idulfitri

Kelompok pemberontak Taliban melakukan gencatan senjata selama tiga hari saat perayaan Idulfitri. Keputusan ini sejenak meredakan konflik antara kelompok tersebut dengan pemerintah Afghanistan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok pemberontak Taliban melakukan gencatan senjata selama tiga hari saat perayaan Idulfitri. Keputusan ini sejenak meredakan konflik antara kelompok tersebut dengan pemerintah Afghanistan.

Perseteruan dua pihak ini memanas beberapa waktu terakhir. Bahkan selama Ramadan tahun ini, sedikitnya tercatat 146 orang meninggal dunia dan 430 luka-luka akibat konflik tersebut.

Padahal, Afghanistan dan Taliban sedang melakukan upaya damai mengakhiri konflik yang berlangsung bertahun-tahun. Upaya damai ini difasilitasi oleh Amerika Serikat. Sementara itu, lima negara yaitu Jerman, Indonesia, Norwegia, Uzbekistan dan Qatar mengapresiasi gencatan senjata tersebut.

“Kami berharap Idulfitri membawa sukacita dan keberkahan bagi seluruh rakyat Afghanistan,” tulis pernyaraan bersama tersebut, Minggu (24/5/2020). 

Gencatan senjata ini dinilai merupakan langkah positif yang memberikan secercah harapan damai. Rakyat Afghanistan menurut pernyataan itu berhak atas penghentian kekerasan dan perdamaian yang bermartabat serta stabilitas.

Lima negara tersebut mendorong para pihak untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut ke depan untuk segera memulai negosiasi intra-Afghanistan. Inta-Afghanistan ditujukan untuk mencapai penyelesaian damai dan mengakhiri konflik di Afghanistan.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menghimbau adanya pengurangan kekerasan secara permanen dan komprehensif untuk memberikan rasa aman kepada rakyat Afghanistan.

“Dalam kaitan ini, kami juga mendorong pengambilan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kelompok dan individu yang rentan, termasuk para tahanan, dari pandemi,” katanya dikutip dari situs Kemlu, Senin (25/5/2020). 

Adapun, kelima negara sepakat untuk bekerja sama mendukung proses perdamaian yang inklusif di Afghanistan dan siap membantu proses tersebut melalui cara apapun sesuai aspirasi para pihak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper