Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Pundi-Pundi 25 Miliarder Terkaya di Dunia Naik Drastis. Kok Bisa?

Sebanyak 25 orang terkaya di dunia versi Forbes meningkatkan pundi-pundi kekayaan secara drastis hanya dalam waktu dua bulan terakhir.  
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, Orang Terkaya Dunia/Biography.com
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, Orang Terkaya Dunia/Biography.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 25 orang terkaya di dunia versi Forbes meningkatkan pundi-pundi kekayaan secara drastis hanya dalam waktu dua bulan terakhir.  

Berdasarkan pemberitaan Forbes, 25 daftar miliarder dunia Forbes memiliki total kekayaan lebih dari US$255 miliar atau meningkat jauh ketimbang kondisi pasar saham Amerika Serikat mencapai titik terendah pandemi pada 23 Maret.

Forbes mengatakan peningkatan kekayaan tersebut terkait dengan kepemilikan saham publik yang bernilai hampir US$1,5 triliun atau sekitar 16% dari total kekayaan yang dipegang oleh miliarder dunia.

Posisi orang terkaya pertama di dunia diraih oleh Jeff Bezos. CEO Amazon tersebut memiliki kekayaan US$146 miliar. Posisi kedua dan ketiga adalah Bill Gates dan Bernard Arnault. Keduanya masing-masing memiliki kekayaan sebesar US$106,5 miliar dan US$94,1 miliar.

Adapun, miliarder yang paling banyak mendapat cuan dari kelompok 25 orang terkaya ini adalah CEO Facebook Mark Zuckerberg. Pasalnya, saham Facebook melonjak hampir 60% selama dua bulan terakhir, mencapai rekor tertinggi pada Jumat, 22 Mei 2020. Respons investor juga sangat positif terhadap debut Facebook untuk menjadi tuan rumah etalase digital bagi pemilik usaha kecil.

Zuckerberg, dengan kekayaan US$ 86,5 miliar, telah menjadi orang terkaya keempat di dunia, naik dari peringkat 7 terkaya dalam daftar Forbes's World Milyuner 2020, yang diterbitkan pada awal April. Bahkan, pria berusia 36 tahun ini sekarang lebih kaya daripada Warren Buffett, pendiri Inditex Amancio Ortega dan salah seorang pendiri Oracle, Larry Ellison.

Urutan kedua yang paling banyak meraup dolar yakni pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos, yang juga merupakan orang terkaya di dunia. Saham raksasa e-commerce ini naik 29% sejak 23 Maret. Pada akhir hari Jumat, kekayaaan Bezos mencapai US$146,9 miliar, naik US$30 miliar atau 26% sejak 23 Maret.

Sementara itu, dari sisi persentase, kenaikan terbesar diraih oleh Colin Zheng Huang, pendiri Pinduoduo, pasar online terbesar kedua di China setelah Alibaba.

Pinduoduo menawarkan model belanja sosial perusahaan, yakni pengguna berbagi pembelian dengan teman dan keluarga. Pasar online ini juga melakukan kampanye agresif dengan memberikan penawaran bersubsidi kepada konsumen. Saham Pinduoduo naik hampir dua kali lipat sejak 23 Maret.

Dengan kenaikan saham yang signifikan itu, kekayaan Huang, pendiri dan CEO yang berusia 40 tahun, bertambah US$17,9 miliar. Saat ini, Huang menjadi orang terkaya ketiga di Tiongkok, dengan total kekayaan senilai US$35,6 miliar.

Miliarder lain yang berhasil menaikkan kekayaan selama pandemi ini yakni Mukesh Ambani, yang menjadi orang terkaya di Asia pada April 2020 setelah Facebook mengumumkan investasi US$5,7 miliar ke Reliance Jio. Reliance Jio berbasis di Mumbai dan merupakan anak perusahaan telekomunikasi yang didirikan oleh almarhum ayahnya.

Forbes menyatakan tak satupun dari 25 orang terkaya yang mengalami penurunan kekayaan t secara sejak 23 Maret. Nasib Jim, Alice, dan Robert Walton, misalnya, meski mengalami pertumbuhan kekayaan paling rendah dalam persentase, tetapi masing-masing masih naik US$3,6 miliar.

Saham Walmart mencapai tertinggi sepanjang masa pada pertengahan April setelah putaran pertama stimulus. Pada Selasa lalu, perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan yang melonjak hampir 10% menjadi US$134,6 miliar, didorong oleh kenaikan 74% dalam penjualan online. Apabila kekayaan tiga ahli waris miliarder Walmart digabungkan, maka totalnya mencapai hampir US$165 miliar.

Angka-angka itu sangat kontras dengan kondisi tenaga kerja. Di Amerika Serikat, total klaim pengangguran telah meningkat menjadi 39 juta sejak pertengahan Maret. Jumlah tersebut hampir sekitar seperempat dari angkatan kerja Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper