Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan kasus positif Covid-19 menempatkan Brasil menjadi terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, menggeser Rusia. Kementerian Kesehatan Brasil mengonfirmasi 330.890 warganya terinfeksi virus corona tersebut.
Brasil mencatat 1.001 kematian harian akibat corona pada Jumat sehingga totalnya menjadi 21.048, menurut Kementerian Kesehatan.
Di Sao Paulo, kota terparah dilanda corona, video memperlihatkan barisan galian terbuka di Pemakaman Formosa saat pihak pemakaman itu berpacu untuk memenuhi tuntutan atas banyaknya jasad yang harus dikubur.
Presiden Jair Bolsonaro secara luas dikritik karena penanganannya terhadap wabah dan juga sedang berada di pusat krisis politik yang mendalam.
Dia mengalami penurunan peringkat dalam jajak pendapat, diakibatkan oleh penentangannya terhadap langkah-langkah jaga jarak sosial, dukungannya terhadap chloroquine yang tak terbukti mujarab, dan perselisihannya dengan pejabat kesehatan masyarakat yang berpengalaman.
Jumlah kasus infeksi dan kematian yang sebenarnya mungkin lebih tinggi dari angka yang diperkirakan, karena negara Amerika Latin dengan perekonomian tertinggi itu lamban untuk meningkatkan pengujian corona.
Baca Juga
Wabah itu sedang melaju. Pada Senin, Brasil menyalip Inggris menjadi negara ketiga dalam jumlah infeksi tertinggi. Brasil melewati Rusia pada Sabtu (23/5/2020) pagi WIB, tetapi tak mungkin segera melewati AS. Negara dengan perekonomian tertinggi dunia itu mencatat lebih dari 1,5 juta kasus corona.
Sejak wabah mulai, Bolsonaro, mantan kapten di dinas militer, kehilangan dua menteri kesehatan, setelah menekan mereka untuk mempromosikan pemakaian awal obat antimalaria seperti chloroquine dan hydrochloroquine. Beberapa pakar kesehatan masyarakat terkemuka juga meninggalkannya dan digantikan oleh pejabat militer.
Pada Rabu, Menteri Kesehatan sementara Eduardo Pazuello, jenderal pasukan bersenjata yang berdinas aktif, mengeluarkan pedoman baru untuk menggunakan chloroquine dan hydrochloroquine untuk kasus-kasus ringan.