Bisnis.com, JAKARTA - Nissan Motor Co. dikabarkan bakal memangkas lebih dari 20.000 pekerjaan secara global menyusul penutupan pabrik dan showroom akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan Kyodo News, yang dilansir Bloomberg, Jumat (22/5/2020), krisis kesehatan ini telah memaksa perusahaan ini memangkas produksi. Bahkan Nissan tengah mendiskusikan mengenai restrukturisasi bisnis.
Laporan Kyodo menyebutkan pengurangan karyawan yang merupakan bagian dari rencana reorganisasi tersebut akan dilakukan pada 28 Mei 2020.
Jumlah pengurangan karyawan kali ini lebih besar dibandingkan pemangkasan sekitar 12.500 staf pada pertengahan tahun lalu. Perusahaan ini mulai goyah ketika mantan Direktur Utama Carlos Ghosn ditangkap, dan diperparah dengan menumpuknya stok mobil lama dan kelumpuhan manajemen.
Sebelumnya, perwakilan Nissan sempat menyebutkan perusahaan bakal menderita kerugian pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret seiring dengan pandemi virus Corona yang menekan permintaan dan memangkas produksi.
Ketika dikonfirmasi, perwakilan Nissan menolak untuk berkomentar terkait laporan ini.
Baca Juga
Berdasarkan sumber yang menolak disebutkan identitasnya, Nissan berencana untuk memangkas anggaran hingga 300 miliar yen dalam biaya tetap tahunan dan membukukan biaya restrukturisasi.
Perusahaan yang berbasis di Yokohaman ini akan menghapus merek Datsun, menutup satu lini produksi menyusul penutupan operasinya di Indonesia. Selain itu, Nissan juga mengurangi pengeluaran perusahaan dengan memangkas anggaran pemasaran, penelitian, dan biaya lainnya.