Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat berhasil mencapai target pemeriksaan virus Corona (Covid-19) hingga mencapai lebih dari 10.000 spesimen. Kini, pemeriksaannya kembali merosot menjadi di bawah 10.000 spesimen.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa sampai dengan Kamis (21/5/2020), jumlah spesimen terkait Covid-19 yang diperiksa mencapai 219.975 spesimen.
“Sampai hari ini spesimen yang diperiksa mencapai 219.975 spesimen dengan real time PCR maupun tes cepat molekuler (TCM),” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (21/5/2020).
Jumlah spesimen yang diperiksa ini meningkat 8.092 spesimen jika dibandingkan hari sebelumnya yaitu pada Rabu (20/5/2020) dengan pemeriksaan sebanyak 211.883 spesimen.
Peningkatan pemeriksaan spesimen hingga mencapai di atas 10.000 per hari ini sempat terjadi pada Selasa (19/5/20200). Saat itu, spesimen yang diperiksa mencapai 202.936 spesimen atau meningkat 12.276 jika dibandingkan hari sebelumnya Senin (18/5/2020) dengan jumlah 190.660 spesimen.
Perkembangan Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Sejak 18 - 21 Mei 2020:
Tanggal | Jumlah Spesimen |
18 Mei 2020 | 190.660 |
19 Mei 2020 | 202.936 |
20 Mei 2020 | 211.883 |
21 Mei 2020 | 219.975 |
Sumber: Kemenkes.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menagih target kapasitas uji spesimen virus Corona berbasis PCR sebanyak 10.000 per hari pada pekan lalu. Dia telah meminta percepatan kapasitas tes sejak medio April 2020.
Jokowi pada rapat terbatas pekan lalu juga menjelaskan bahwa data yang dia terima, sebanyak 104 laboratorium telah masuk dalam jaringan penanganan Covid-19.
Namun, sebanyak 51 laboratorium di antaranya belum melakukan rujukan pemeriksaan.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan ketersediaan SDM menjadi satu kendala utama.
Hal ini terjadi karena sebelumnya hanya ada satu shift petugas laboratorium dengan durasi kerja 8 jam per hari.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gugus Tugas Covid-19 telah berupaya melakukan penambahan SDM melalui kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap wilayah.