Bisnis.com, JAKARTA – Angka kelahiran di Amerika Serikat turun untuk tahun kelima berturut-turut ke level terendah dalam 35 tahun.
Menurut data sementara yang dirilis pada Rabu (20/5/2020) oleh Centers for Disease Control (CDC), sekira 3,75 juta bayi lahir pada 2019 di AS, turun 1 persen dari jumlah kelahiran pada 2018.
Adapun, tingkat fertilitas total pada tahun 2019 tercatat 1.705 kelahiran per 1.000 wanita, jauh di bawah level yang diperlukan bagi suatu populasi untuk mengganti dirinya sendiri yakni 2.100 kelahiran per 1.000 wanita. Tingkat fertilitas total telah berada di bawah level ini sejak 2007.
“Dalam jangka panjang, fertilitas yang rendah mungkin akan membawa pertumbuhan populasi yang lebih kecil, tetapi itu membutuhkan satu atau dua generasi,” ujar Profesor Philip Cohen dari University of Maryland, dilansir dari Bloomberg.
Cohen menyebut kurangnya interaksi dan rendahnya komitmen berimbas pada penurunan tingkat kehamilan dan kelahiran selama pandemi virus corona.
“Saya tidak melihat alasan mengapa tingkat kelahiran akan meningkat dalam waktu dekat,” tutur Cohen.
Sementara itu, menurut dosen di University of New Hampshire Ken Johnson, kendala keuangan merupakan faktor dalam rendahnya tingkat fertilitas. Menurutnya, peningkatan tingkat kehamian akan naik pada jangka pendek. Namun, dia menyebut jumlah kelahiran akan semakin turun pada 2021.
“Selain itu, penurunan-penurunan fertilitas ini paling besar terjadi di antara kalangan wanita berusia lebih muda (di bawah usia 30) dan tidak jelas apakah kelahiran ini telah ditunda,” ungkap Johnson.