Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSP Moeldoko: Tanpa Keterlibatan Warga, Pemerintah Bakal Kesulitan Atasi Covid-19

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pemerintah akan kesulitan menghadapi pandemi Covid-19, tanpa keterlibatan masyarakat secara aktif sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) berbincang dengan Staf Ahli Menko Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam konferensi pers dampak penyebaran COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020)./ANTARA - Sigid Kurniawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) berbincang dengan Staf Ahli Menko Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam konferensi pers dampak penyebaran COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020)./ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pemerintah akan kesulitan menghadapi pandemi Covid-19, tanpa keterlibatan masyarakat secara aktif sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing.

“Tanpa keterlibatan masyarakat, pemerintah akan kesulitan menghadapi pandemi seperti saat ini,” kata Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).

Oleh karena itu, dia mengapresiasi semua gerakan inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak warga terlibat secara aktif dalam upaya melawan Covid-19.

Dia mencontohkan, salah satunya mengapresiasi para pegiat literasi di berbagai daerah yang menyambut baik saat diajak dalam gerakan 10 Rumah Aman.

“Alhamdulillah program 10 Rumah Aman saat ini sudah ada di beberapa kota dan tersebar di seluruh nusantara. Masing-masing menyesuaikan dengan kapasitasnya masing-masing,” katanya.

Program 10 Rumah Aman diinisiasi Kantor Staf Presiden dan saat ini terus berkembang di berbagai daerah. Di Madiun, Jawa Timur, misalnya dimotori oleh Tatok Raya, warga RT 42/RW13, Kelurahan Taman, Madiun, yang rutin membagikan sembako secara gratis kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Sementara itu, Rumah Makan Gratis (RMG) Madiun membagikan makanan matang kepada sesamanya yang diharapkan mampu mengurangi tekanan sosial ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Kami memang hanya membatasi untuk lingkungan warga sekitar saja. Bukan untuk warga di luar wilayah kami,” kata Tatok Raya.

Hal ini dimaksudkan untuk menginspirasi warga lainnya melakukan hal yang sama agar masing-masing wilayah tumbuh rasa saling peduli.

Warga dipersilakan untuk mengambil sembako sendiri sesuai kebutuhan. Selain beras, kebutuhan mie instan, telor, minyak goreng, dan gula disediakan oleh Tatok Raya di teras rumahnya setiap hari.

“Kami sengaja mengajarkan kejujuran. Dalam sehari ada tujuh hingga delapan orang yang datang,” ujar Tatok.

Selain aktivitas sosial, RT 42/RW 13 Taman juga menjalankan protokol kesehatan di lingkungan yang terdiri dari 20 rumah itu.

Penerapan protokol kesehatan dimulai sejak 3 pekan lalu mulai dari pengukuran suhu tubuh masyarakat tiap 2 hari sekali. Selain itu, ada juga penyemprotan disinfektan yang dilakukan 2 kali seminggu.

“Kami tetap memiliki komitmen untuk membuat lingkungan sekitar tetap zona hijau COVID-19. Semua anjuran dalam protokol kesehatan dijalankan oleh warga. Semuanya sudah mengerti posisi dan tugas masing-masing,” ujar Tatok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper