Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meninjau penyerahan bantuan sosial (Bansos) tunai di Kantor Pos, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Jokowi hendak memastikan pembagian bantuan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 berlangsung efisien dan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Saya lihat tadi semuanya berjalan dengan baik, antrean bagus, dengan jaga jarak yang baik, semua pakai masker, dan sebelum uangnya diberi pun juga tangan dibersihkan dengan hand sanitizer. Protokol-protokol seperti itu yang harus kita jalankan," kata Jokowi usai memantau pembagian Bansos tunai di kawasan Juanda, kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Bansos yang telah diberikan kepada masyarakat sangat banyak. Selain bansos tunai, juga ada Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu sembako, bantuan pangan nontunai (BPNT), dan BLT desa.
"Kita harap bisa menjangkau kurang lebih 55 persen dari penduduk kita, baik itu yang kurang mampu maupun terkena dampak pandemi Covid-19," ujarnya.
Jokowi mengatakan bahwa pada tahap pertama ini penyaluran Bansos belum 100 persen rampung. Di beberapa tempat lain, BLT desa baru dirasakan sekitar 10 persen oleh masyarakat.
"Mohon masyarakat masih menunggu, menanyakan kepada aparat desa, baik RT atau RW," ujar Jokowi.
Baca Juga
Dia menyatakan pemerintah akan terus memperbaiki proses penyaluran Bansos, utamanya terkait dengan pendataan warga penerima. Presiden berharap pada tahap kedua penyaluran Bansos hal-hal tersebut tidak lagi menjadi masalah.
Adapun, menurut Presiden Bansos, di tengah situasi pandemi, bukan hanya untuk membantu masyarakat. Dia mencatat pengeluaran pemerintah menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2020. Hal ini diikuiti dengan perlambatan konsumsi rumah tangga dan koreksi negatif pada lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT).
Oleh karena itu, percepatan penyaluran Bansos menjadi kunci untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.